PBB dan mitranya membantu sejumlah negara yang terkena dampak krisis di Suriah, Lebanon dan Gaza

Aulanews.id – Berbicara di New York, Sekretaris Jenderal António Guterres membahas eskalasi yang terjadi baru-baru ini di barat laut Suriah, dengan mengatakan sangat menyakitkan melihat fragmentasi progresif di negara tersebut.

Perang Suriah dimulai hampir 14 tahun yang lalu, dipicu oleh pemberontakan sipil melawan Pemerintah.

Pertempuran baru yang terjadi pekan lalu yang dipimpin oleh kelompok teroris Hayat Tahrir al-Sham dan kelompok bersenjata lainnya telah melanda sebagian Aleppo, Idlib dan Hama, menggeser garis depan yang tidak berubah sejak tahun 2020.

Ribuan keluarga mengungsiPihak berwenang setempat di Hama melaporkan bahwa puluhan ribu keluarga telah mengungsi, beberapa di antaranya telah meninggalkan kota tersebut menuju Homs, kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric, saat berbicara dalam jumpa pers hariannya dari New York.

Dia mencatat bahwa Hama sebelumnya menjadi tujuan bagi orang-orang yang melarikan diri dari permusuhan di dan sekitar Idlib dan Aleppo, “jadi orang hanya bisa membayangkan skala krisis di kota itu”.

Secara terpisah, Dana Anak-anak PBB (UNICEF) menyerukan perlindungan anak-anak di tengah meningkatnya krisis.

Badan ini sedang mencari dana sebesar $488 juta untuk membantu tujuh juta orang di wilayah tersebut, termasuk 4,3 juta anak-anakdengan layanan penyelamatan jiwa seperti air, sanitasi dan kebersihan, layanan kesehatan, nutrisi, pendidikan, dan perlindungan.

Dujarric mengatakan PBB dan para mitranya terus memberikan dukungan di mana pun dan kapan pun mereka bisa, kepada orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat permusuhan yang sedang berlangsung.

Misi lintas batas dari TürkiyePada hari Rabu, Wakil Koordinator Kemanusiaan Regional PBB untuk Krisis Suriah, David Carden, memimpin misi lintas batas ke Idlib dari Türkiye untuk menilai situasi.

Ia didampingi oleh beberapa badan PBB termasuk kantor koordinasi bantuan OCHA, Dana Anak-anak PBB (UNICEF), badan pengungsi PBB UNHCR, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan staf dari departemen keamanan PBB.

Tim tersebut juga mengunjungi pusat penerimaan di Dana yang menampung puluhan rumah tangga yang baru mengungsi dan berbicara dengan keluarga yang meninggalkan rumah mereka di Aleppo barat.

“Selama kunjungan tersebut, badan pengungsi kami dan mitra lokal menyediakan kasur, selimut, bahan memasak, dan barang-barang lainnya. Orang-orang di pusat penampungan sangat membutuhkan bantuan air dan sanitasi, serta bahan pemanas,” kata Dujarric.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist