Perkuat Promosi Bahasa Indonesia, KBRI Canberra Jamu Siswa dan Orang Tua di Wisma Duta

Aulanews.id –  Canberra, Kemendikdasmen — Sebanyak 100 orang lebih yang terdiri dari siswa, orang tua siswa, guru-guru dan kepala sekolah sekolah di Canberra diundang dalam jamuan makan di Wisma Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia pada Jumat (22/11). Jamuan tersebut bertujuan untuk memberi apresiasi kepada siswa-siswa pemelajar bahasa Indonesia dan memberikan penguatan kepada orang tua agar kelak para siswa melanjutkan belajar bahasa Indonesia pada jenjang pendidikan berikutnya. Siswa yang diundang dalam jamuan ini adalah siswa kelas 8, di mana tahun depan mereka akan memilih akan melanjutkan belajar bahasa Indonesia atau tidak. Rangkaian acara dimulai dengan sambutan kepala sekolah yang hadir, lalu perwakilan siswa kelas 8 menyampaikan pidato dalam bahasa Indonesia. Acara dilanjutkan dengan pemaparan mengenai Indonesia yang disampaikan oleh mahasiswa yang sedang magang mengajar di sekolah Australia. Untuk meramaikan acara, beberapa siswa bernyanyi membawakan beberapa lagu Indonesia, salah satunya lagu Laskar Pelangi. Kemeriahanpun bertambah ketika seluruh peserta menari gemufamire bersama. Acara diakhiri dengan jamuan makanan khas Indonesia seperti nasi kuning, tempe orek, rendang, mie goreng, dan bakso. Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) RI Canberra, Mukhamad Najib, menjelaskan bahwa acara ini dirancang khusus untuk memperkuat promosi bahasa Indonesia kepada siswa dan orang tua siswa. Menurut Najib, orang tua masih menjadi faktor kunci dalam mendorong siswa belajar bahasa Indonesia. “Selama ini, orang tua siswa memiliki pengaruh dalam menentukan pelajaran bahasa asing apa yang harus diikuti anaknya. Orang tua yang tidak paham tentang Indonesia akan mendorong putra putrinya belajar bahasa asing lain seperti Jerman dan Prancis. Oleh karena itu, promosi Indonesia kepada orang tua siswa menjadi penting untuk menguatkan bahasa Indonesia di Australia,” jelas Najib. Selain itu, tambah Atdikbud Najib, penguatan kepada guru dan kepala sekolah juga sangat penting. Menurutnya, kepala sekolah memiliki peran menentukan ada atau tidaknya pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Penutupan kelas bahasa Indonesia yang terjadi di beberapa sekolah Australia umumnya bukan karena tidak ada siswa yang berminat, tapi karena kepala sekolah lebih memilih bahasa Eropa. Oleh karenanya, Najib berpendapat bahwa meyakinkan kepala sekolah mengenai pentingnya mengajarkan bahasa Indonesia kepada siswa menjadi strategis untuk dilakukan. Dalam sambutannya, Dubes RI, Siswo Pramono, menyampaikan pentingnya belajar bahasa Indonesia bagi siswa-siswa Australia. Menurutnya, saat ini Indonesia masuk dalam kelompok negara ekonomi kuat, yaitu kelompok G20. Peluang-peluang ekonomi dan investasi di Indonesia tumbuh dengan baik dan hal ini memberikan peluang bagi perusahaan Australia untuk investasi di Indonesia. Jika perusahaan Australia banyak beroperasi di Indonesia, maka siswa Australia yang menguasai bahasa Indonesia akan memiliki peluang yang lebih untuk bekerja di Indonesia. Sementara itu, Kepala Sekolah Trinity Christian School, Ian Hewitt, menyampaikan terima kasihnya kepada KBRI Canberra yang telah memberi kesempatan dan dukungan terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di sekolahnya. Dirinya menyatakan selalu mendukung penguatan pelajaran bahasa Indonesia. Menurut Ian, jarak Perth ke Jakarta lebih dekat dari Perth ke Canberra, maka sangat tidak beralasan jika siswa Australia tidak belajar bahasa Indonesia sebagai negara tetangga terdekat. Salah seorang siswa yang hadir berpidato, Frida, menyampaikan dirinya sudah lima tahun belajar bahasa Indonesia di sekolah. Meski banyak tantangan dalam mempelajari bahasa Indonesia, namun Frida mengaku senang belajar bahasa Indonesia dan akan melanjutkan pelajaran bahasa Indonesia pada jenjang berikutnya. Frida juga mengucapkan terima kasih atas dukungan KBRI Canberra terhadap pelajaran bahasa Indonesia dengan mengirimkan guru bantu. Para orang tua yang hadir mengaku sangat tertarik dengan cara KBRI Canberra meyakinkan siswa dan orang tua untuk belajar bahasa Indonesia. Mereka merasa sangat mendukung siswanya untuk belajar bahasa Indonesia pada jenjang berikutnya. Selain bahasa Indonesia kelak akan menjadi bahasa penting pada masa depan, kekayaan budaya Indonesia juga sangat layak dipelajari dengan cara menguasai bahasa Indonesia dengan baik. Para peserta menikmati makanan Indonesia di halaman belakang Wisma Duta. Mereka bergembira dengan pesta taman yang berisi beragam makanan Indonesia yang mahasiswa sukai. Sambil saling berkenalan dan mengobrol, orang tua dan guru juga terlihat sangat menikmati sajian makanan Indonesia dalam pesta taman. (Atdikbud Canberra, Aline/Editor: Rayhan, Denty) 

Kredit Gambar: Sygma melalui Getty Images Menendez bersaudara menjadi berita utama dengan rilisnya serial Netflix Monsters: The Lyle dan Erik Menendez Story pada tahun 2024. Keduanya dihukum karena membunuh orang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist