UNHCR meluncurkan seruan $10 miliar untuk mengatasi krisis pengungsi global pada tahun 2025

Aulanews.id – Diumumkan awal pekan ini, Seruan Global yang disampaikan oleh badan ini muncul di tengah meningkatnya krisis kemanusiaan, seiring dengan konflik, penganiayaan, dan meningkatnya dampak perubahan iklim yang terus memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka.

Kita hidup di era keadaan darurat yang tiada henti. Krisis tanpa akhir,kata Komisaris Tinggi Filippo Grandi, sambil menekankan besarnya tantangan dalam kata pengantar yang menyertai permohonan tersebut.

Beliau menyoroti konflik-konflik yang terjadi baru-baru ini dan yang sedang berlangsung di Sudan, Ukraina dan Lebanon, yang telah menyebabkan pengungsian secara besar-besaran, dan juga mencatat sifat berlarut-larut dari banyak situasi pengungsi, termasuk yang melibatkan populasi pengungsi dari Myanmar dan Republik Demokratik Kongo (DRC).

Didanai sepenuhnya, seruan ini bertujuan untuk mendukung lebih dari 139 juta pengungsi dan kelompok rentan lainnya di 136 negara dan wilayah.

Tiga bidang utamaSeruan ini berfokus pada tiga bidang utama: tanggap darurat, inklusi, dan solusi jangka panjang.

UNHCR tetap berkomitmen pada peran garis depannya dalam keadaan darurat, dengan memberikan bantuan yang menyelamatkan jiwa bagi para pengungsi, kata Grandi, sambil menambahkan: “Ketika konflik pecah, UNHCR merupakan pihak pertama yang memberikan tanggapan.

Seruan ini juga lebih dari sekedar bantuan langsung, menyerukan pendekatan berkelanjutan yang mengintegrasikan para pengungsi ke dalam sistem lokal dan nasional.

UNHCR bertujuan untuk bekerja sama dengan pemerintah, masyarakat sipil dan aktor pembangunan untuk mempromosikan inklusi dalam pendidikan, layanan kesehatan, dan pekerjaan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima kunjungan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist