Pelatihan AI Makin Canggih, Ahli Doktor Gantikan Pekerja Murah

businessman using the website or software technology AI to help and support work for chatbot, chat ai, generate image, write code, and data analysis using technology smart robot AI
businessman using the website or software technology AI to help and support work for chatbot, chat ai, generate image, write code, and data analysis using technology smart robot AI

Aulanews.id – Seiring berkembangnya teknologi, pelatihan model AI seperti ChatGPT dan pesaingnya kini membutuhkan tenaga manusia yang ahli di bidang tertentu. Jika sebelumnya model AI dilatih oleh pekerja murah yang membantu membedakan gambar dasar seperti mobil dan wortel, sekarang AI dilatih oleh orang-orang dengan pengetahuan khusus seperti sejarawan dan ilmuwan. Hal ini dilakukan untuk memastikan model AI mampu merespons dengan lebih akurat. dilansir dari reuters (30/09/2024)

Ivan Zhang, salah satu pendiri Cohere mengatakan bahwa setahun lalu mereka masih bisa merekrut mahasiswa untuk mengajarkan AI. Namun, kini mereka membutuhkan dokter berlisensi atau analis keuangan untuk melatih AI dalam konteks tertentu. Perusahaan Cohere, yang bernilai lebih dari $5 miliar, bekerja sama dengan Invisible Tech untuk mempekerjakan ribuan pelatih jarak jauh yang tersebar di lebih dari 100 negara. Invisible Tech telah menjadi mitra bagi banyak perusahaan AI seperti OpenAI, Microsoft, dan AI21.

Baca Juga:  Peneliti Ungkap Lebah Lebih Pintar dari Manusia?

Invisible Tech membayar para pelatihnya hingga $40 per jam, tergantung pada lokasi dan kompleksitas pekerjaan. Beberapa perusahaan lain bahkan membayar hingga $200 per jam untuk pekerjaan yang sangat khusus, seperti fisika kuantum. Invisible Tech, yang awalnya melayani perusahaan pengiriman makanan, beralih fokus ke pelatihan AI setelah diminta oleh OpenAI pada tahun 2022 untuk mengatasi masalah “halusinasi” pada ChatGPT—di mana AI memberikan informasi yang salah.

Masalah halusinasi ini menjadi perhatian serius bagi perusahaan AI karena dapat mengurangi kepercayaan pengguna. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan AI bekerja keras mengurangi kesalahan ini dengan melibatkan pelatih manusia untuk mengajarkan AI tentang perbedaan antara fakta dan fiksi. OpenAI, misalnya, memiliki tim khusus bernama “Tim Data Manusia” yang bekerja sama dengan para pelatih AI untuk memastikan ChatGPT memberikan respons yang lebih akurat.

Jakarta – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) RI M. Herindra — mewakili Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto —menghadiri Rapat Paripurna DPR......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist