Aulanews.id- Tentara Israel pada hari Sabtu mengklaim “likuidasi” pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam serangan udara baru-baru ini di pinggiran selatan Beirut.
Dalam sebuah pernyataan di X, juru bicara militer Israel Avichay Adraee mengatakan Nasrallah ‘dilikuidasi’ selama operasi yang menargetkan komando pusat Hizbullah yang terletak di bawah sebuah bangunan tempat tinggal di pinggiran selatan Beirut. Dilansir oleh anadolu.com pada hari Sabtu (28.09.2024)
Adraee menjelaskan serangan udara dilakukan dengan “intelijen yang tepat dari badan intelijen militer,” menargetkan lokasi di mana kepemimpinan Hizbullah dilaporkan mengoordinasikan serangan terhadap Israel.
Dia menambahkan bahwa operasi itu juga mengakibatkan kematian Ali Karki, pemimpin front selatan Hizbullah, dan beberapa komandan Hizbullah lainnya.
Secara terpisah, harian Yedioth Ahronoth melaporkan bahwa pemimpin Hizbullah Nasrallah tewas setelah serangan udara yang menjatuhkan 80 ton bom di lokasinya di pinggiran selatan Beirut.
“Lebih dari 80 ton bahan peledak, termasuk bom penghancur bunker, digunakan untuk menyerang bunker komando Hizbullah dalam serangan yang menewaskan Hassan Nasrallah,” kata harian itu.
Hizbullah belum mengomentari klaim tersebut.
Israel telah menghantam Lebanon sejak Senin pagi dengan serangan yang telah menewaskan lebih dari 700 korban dan melukai hampir 2.200 orang, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Kesehatan Lebanon.
Kementerian itu juga mengatakan bahwa jumlah korban tewas di Lebanon sejak Oktober lalu adalah 1.540, di samping lebih dari 77.000 pengungsi dari bagian selatan dan timur negara itu.