Infinite Membenturkan Tahayul, Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi

Aulanews.id – Sebagai seseorang yang telah berlalu-lalang di dunia layar lebar, Fuqua merupakan sutradara yang giat menggarap film bergenre action thriller ataupun crime.
Pada sekuel The Equalizer, misalnya, film yang mendapatkan skor 7,2 dari 10 pada situs IMDB tersebut menggambarkan efek dendam pemeran utama kepada salah satu mafia.

Mereka disebut sebagai ‘The Infinites’ atau orang-orang yang telah menjalani beragam kehidupan. Selayaknya manusia pada umumnya, para Infinite juga terbelah menjadi dua faksi, yakni Believer yang percaya bahwa kekuatan mengingat masa lalu merupakan anugerah untuk membuat bumi lebih baik dan Nihilist, mereka yang merasa kekuatan tersebut sebagai kutukan.

Setelah menemukan jati diri Evan sesungguhnya, Mark pun berhasil memukau penonton dengan menunjukkan sisi karismatik dan sikap tanggung jawab yang dimiliki sosok hasil reinkarnasi Heinric.

Untuk mewujudkan misi tersebut, Nihilist yang diwakili oleh Bathrust harus mendapatkan ‘The Egg’, telur yang dapat mengakhiri segala bentuk kehidupan di bumi. Film Infinite dan novel The Reincanationist Paper tidak memiliki perbedaan yang signifikan.

Bila Evan digambarkan sebagai tokoh protagonis, tokoh antagonis Bathrust yang diperankan Chiwetel Ejiofor digambarkan sebagai sosok keras, sadis, dan licik. Chiwetel sebagai Bathrust siap melakukan segala cara demi mendapatkan the Egg yang dapat menghancurkan populasi makhluk hidup di bumi. Ia juga memerankan dengan bagus sosok Bathrust dengan sorot mata yang tajam dan cara berbicara.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo, secara resmi menutup Kejuaraan Bulutangkis Satuan Pelajar Siswa dan Mahasiswa (SAPMA) PORA Open 2024. Menpora Dito menginginkan pelaksanaan kejuaraan inisiasi...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist