Aulanews.id- Ledakan terjadi di sebuah tambang di Iran timur telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai 17 lainnya, televisi pemerintah Iran melaporkan, seraya menambahkan bahwa banyak pekerja dikhawatirkan terjebak.
Ledakan itu terjadi karena kebocoran gas metana di sebuah tambang batu bara di Tabas, sekitar 540 km (335 mil) di tenggara ibu kota, Teheran, kata kantor berita IRNA pada hari Minggu. Dilansir oleh aljazeera pada hari Minggu (22.09.24)
Setidaknya 69 orang bekerja di salah satu terowongan tambang ketika kebocoran gas tiba-tiba terjadi pada Sabtu malam, menurut laporan tersebut.
TV pemerintah kemudian mengatakan 24 pekerja diduga terjebak di dalam, sementara 28 lainnya dikirim ke rumah sakit untuk perawatan.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian, yang sedang bersiap untuk berangkat ke New York guna menghadiri Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, mengatakan bahwa ia memerintahkan segala upaya dilakukan untuk menyelamatkan mereka yang terjebak dan membantu keluarga mereka. Ia menambahkan bahwa penyelidikan telah dilakukan atas insiden tersebut.
Ini bukan bencana pertama yang menimpa industri pertambangan Iran. Pada tahun 2017, ledakan tambang batu bara menewaskan sedikitnya 42 orang. Pada tahun 2013, 11 pekerja tewas dalam dua insiden pertambangan terpisah. Setidaknya 20 pekerja tewas dalam beberapa insiden pada tahun 2009 lalu.
Standar keselamatan yang lemah dan layanan darurat yang tidak memadai di area pertambangan sering kali menjadi penyebab kematian tersebut.