Jerman telah berhenti menyetujui ekspor senjata perang ke Israel: Laporan

Aulanews.id- Jerman telah menghentikan ekspor baru senjata perang ke Israel sementara negara itu menghadapi tantangan hukum, Dilansir oleh aljazeera.com pada hari Kamis (19.09.2024)

Sebuah sumber yang dekat dengan Kementerian Ekonomi mengutip seorang pejabat senior pemerintah yang mengatakan bahwa kementerian telah menghentikan pekerjaan untuk menyetujui lisensi ekspor senjata ke Israel karena tekanan hukum dan politik dari kasus hukum yang menyatakan bahwa ekspor tersebut dari Jerman melanggar hukum humaniter.

Kementerian tersebut belum menanggapi permintaan komentar. Namun, pemerintah Jerman mengeluarkan pernyataan setelah berita Reuters dipublikasikan.

“Tidak ada boikot ekspor senjata Jerman terhadap Israel,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.

Tahun lalu, Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 326,5 juta euro ($363,5 juta), termasuk peralatan militer dan senjata perang, meningkat 10 kali lipat dari tahun 2022, menurut data dari Kementerian Ekonomi, yang menyetujui lisensi ekspor.

Namun, persetujuan telah menurun tahun ini, dengan hanya 14,5 juta euro ($16,1 juta) yang diberikan dari Januari hingga 21 Agustus, menurut data yang diberikan oleh Kementerian Ekonomi sebagai tanggapan terhadap pertanyaan parlemen.

Dari jumlah tersebut, kategori senjata perang hanya menyumbang 32.449 euro ($36.016).

Dalam pembelaannya terhadap dua kasus, satu di hadapan Mahkamah Internasional (ICJ) dan satu di Berlin yang diajukan oleh Pusat Eropa untuk Hak Asasi Manusia dan Konstitusi, pemerintah mengatakan tidak ada senjata perang yang diekspor berdasarkan lisensi apa pun yang dikeluarkan sejak serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel, selain suku cadang untuk kontrak jangka panjang, sumber itu menambahkan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist