Aulanews.id – Militer Israel kini melaksanakan hari ketujuh serangan besar-besaran di Tepi Barat yang diduduki, termasuk di Jenin, kota yang menampung hampir 50.000 orang. Serangan terbesar Israel di wilayah pendudukan sejak Intifada kedua di awal tahun 2000-an telah menewaskan puluhan warga Palestina, sementara Israel juga terlibat dalam perang yang menghancurkan di Gaza.
Warga Palestina di wilayah yang diduduki kini berjuang untuk mendapatkan kebutuhan dasar, termasuk makanan dan air, setelah terjadinya penghancuran besar-besaran oleh pasukan Israel di Jenin.
Masing-masing kronologi dari 7 hari penyerbuan:
28 Agustus
Israel melancarkan serangan terbesar di Tepi Barat yang diduduki dalam lebih dari dua dekade, khususnya menargetkan Jenin, Tulkarem dan Tubas, menewaskan sedikitnya 10 orang.
Serangan tersebut, yang dimulai pada dini hari Rabu, melibatkan ratusan prajurit darat yang maju menggunakan buldoser dan kendaraan lapis baja, didukung oleh jet tempur dan drone yang menjatuhkan bom.
29 Agustus
Akses menuju rumah sakit diblokir dengan penghalang tanah oleh pasukan Israel yang bersenjata lengkap, sementara fasilitas medis lainnya dikepung oleh pasukan.
Jumlah korban tewas yang dikonfirmasi meningkat menjadi sedikitnya 18 orang, dengan delapan warga Palestina tewas di wilayah Jenin. Puluhan lainnya terluka di tiga wilayah utama yang diserang.
Militer Israel memanggil bala bantuan, dan sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa setidaknya 25 orang ditahan di wilayah yang diduduki dalam 24 jam sebelumnya.
30 Agustus
Militer Israel mundur dari Tulkarem dan Tubas setelah meninggalkan jejak kehancuran, tetapi meningkatkan serangan terhadap Jenin, dengan jumlah korban tewas meningkat menjadi 21.
Setidaknya tiga orang tewas pada Jumat pagi setelah pasukan Israel menyerang sebuah mobil di desa Zababdeh, selatan Jenin.
Kementerian Kesehatan Palestina di wilayah pendudukan melaporkan bahwa jenazah ketiga orang tersebut dibawa pergi oleh pasukan Israel. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) melaporkan bahwa pasukan Israel menghalangi ambulans untuk mencapai lokasi serangan, dilansir dari aljazeera.com pada hari Rabu (4/9/2024).
31 Agustus
Pasukan Israel meledakkan rumah-rumah di lingkungan al-Jabriyat di kampung pengungsi Jenin, dengan paramedis berjuang untuk menghubungi dan menjangkau korban setelah telekomunikasi diblokir. Jenin telah menjadi kota hantu, semua toko tutup, dan tidak ada yang meninggalkan rumah mereka.