Aulanews Daerah BAPENU : Tinjut Muskercab II PCNU Situbondo, Gaspol Bangun Logical Framework 21 Lembaga/Badan Khusus, 18 MWCNU, serta 8 Banom NU

BAPENU : Tinjut Muskercab II PCNU Situbondo, Gaspol Bangun Logical Framework 21 Lembaga/Badan Khusus, 18 MWCNU, serta 8 Banom NU

Aulanews.id – Perhelatan Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Situbondo, yang diselenggarakan selama 2 hari di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo yang diasuh oleh KH. Muhaimin Abdurrozaq dengan tema ‘Meningkatkan Kinerja Jam’iyyah Untuk Jamaah’, dibuka resmi Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur M. Hakim Jayli, M.Si., serta dihadiri 21 Lembaga/Badan Khusus, 18 MWCNU, serta 8 Banom NU, telah berakhir pada Ahad siang (7/7/2024).

Sebagai tindak lanjut Muskercab ini, Badan Perencanaan Nahdlatul Ulama (BAPENU) Situbondo berikhtiar logis dengan membangun Kerangka Kerja Logis (Logical Framework) guna mempermudah proses pengorganisasian program dan kegiatan yang akan dilakukan oleh PCNU Situbondo. Kerangka kerja ini tidak hanya membantu proses perencanaan, tetapi juga penilaian, monitoring, serta evaluasi suatu program dan kegiatan.

Baca Juga:  Nabung 25 Tahun, Loper Koran Ini Naik Haji Bareng Istri

Andri Wibisono, S.H., M.Si., Ketua BAPENU Situbondo, membeberkan, untuk membangun Logical Framework atau Logframe, langkah-langkahnya dimulai dari input, process, output, dan goal. Kerangka kerja logis bisa disusun dari menentukan goal atau tujuan terlebih dahulu. Tujuan akan tercapai apabila ada output yang bisa dimanfaatkan. Pola ini bisa diterapkan untuk kerangka kerja apapun. Ia pun mencontohkan untuk menyediakan Chef atau juru masak profesional di hotel atau restoran dengan penerapan kerangka kerja logis. Goal-nya adalah Chef bersertifikat Kompetensi BNSP (Badan Nasional Sertifikasi Profesi), sedangkan output-nya adalah Chef. Prosesnya dengan mengikutsertakan pendidikan dan pelatihan Chef di UPT BLK Wonojati Malang. Input-nya dari bahan minuman, bahan makanan, hotel, SDM, serta biaya operasional.

Baca Juga:  Bupati Tatto Suwarto Luncurkan Sistem Digitalisasi di RSUD Cilacap

“Pada prosesnya, di antara output dan goal terdapat outcome yang akan mempengarui benefits, dan impact. Dalam pendekatan sistem ada yang bisa dikontrol oleh perkumpulan, dan ada faktor eksternal yang tidak bisa dikendalikan oleh perkumpulan. Input sampai output bisa dimonitoring, namun mulai outcome harus dievaluasi,” jelasnya.

“Alhamdulillah. Program Kerja PCNU Situbondo Masa Khidmat 2021-2026 menjadi tolak ukur pencapaian kinerja kepengurusan dan juga sebagai panduan atau pegangan (blue print) perkumpulan, yang tersusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan dengan analisis SWOT atau Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman) pada tahun 2021 itu,  memuat Visi dan Misi PCNU Situbondo yang diikuti dengan penyusunan sasaran dan kebijakannya. Dari kebijakan tersebut, maka disusun program, kegiatan dan indikator kinerja yang akan dicapai dalam kurun waktu tahun 2021-2026. Untuk memudahkan teknis pelaksanaannya, Program Kerja tersebut dijabarkan dalam Rencana Kerja (Renja) PCNU Situbondo yang ditetapkan pada Rapat Kerja PCNU Situbondo. Renja tersebut merupakan dokumen perencanaan tahunan yang berisi program/kegiatan prioritas beserta kerangka pendanaan PCNU Situbondo tahun berikutnya,” tutur Sekretaris BAPENU Heri Junaidi, S.Sos.

Baca Juga:  Halal Bihalal: PMII Penggerak Bangsa dan Pemimpin Nusantara

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top