Aulanews Daerah BAPENU : Kaji 18 Program Kerja MWCNU dan 5 Parameter Pengukuran Kinerja Di Muskercab II PCNU Situbondo Tahun 2024

BAPENU : Kaji 18 Program Kerja MWCNU dan 5 Parameter Pengukuran Kinerja Di Muskercab II PCNU Situbondo Tahun 2024

Aulanews.id – Musyawarah Kerja Cabang (Muskercab) II PCNU Situbondo diselenggarakan selama 2 hari di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Desa Langkap Kecamatan Besuki Kabupaten Situbondo yang diasuh oleh KH. Muhaimin Abdurrozaq dengan tema ‘Meningkatkan Kinerja Jam’iyyah Untuk Jamaah’ yang dibuka resmi oleh Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur M. Hakim Jayli, M.Si. pada Sabtu siang (6/7/2024).

“Muskercab ini, merupakan forum tertinggi di NU tingkat cabang, setelah Konfrensi Cabang atau Konfercab sesuai Pasal 81 ayat (1) Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama (ART NU),” tegas Sekretaris PCNU Situbondo K. Kholqi Rahman, S.Pd.I. di saat memimpin Sidang Pleno I Tata Tertib Muskercab II PCNU Situbondo.

Sidang Komisi Program : Ketua KH. Fatah Yasin Romli, S.Ag. (jasket hijau) dan Sekretaris Andri Wibosono, S.H., M.Si. (kaos hitam)

“Muskercab ini membicarakan pelaksanaan keputusan-keputusan Konferensi Cabang dan mengkaji perkembangan perkumpulan serta peranannya di tengah masyarakat sesuai Pasal 81 ayat (2) ART NU. Maka, Muskercab II ini membagi 4 Sidang Komisi yaitu Organisasi, Program, Rekomendasi, serta Bahtsul Masail,” pungkasnya.

Baca Juga:  Molor Dua Hari KPU Jatim Selesaikan Rekapitulasi Perhitungan Suara

Hakim Jayli, M.Si., Wakil Sekretaris PWNU Jawa Timur dan Direktur TV9, menjelaskan Khutbah Iftitah Rais PCNU Situbondo KH. Zainul Mu’in Husni, Lc., M.H. yang mengutip paparan Rais ‘Aam PBNU KH. Miftachul Akhyar pada Pembukaan Muktamar NU Ke 34 di Lampung bahwa Pertama, yakni Grand Idea, yang memiliki arti visi misi Nahdlatul Ulama sebagai instrumen untuk menyatukan langkah ke depan, baik secara struktural maupun kultural. Kedua, Grand Design, yang memiliki arti munculnya program-program unggulan yang terukur. Ketiga, Grand Strategy, yang bisa dilakukan dengan mengintensifkan penyebaran inovasi yang terencana, terarah, dan dikelola dengan baik, serta distribusi kader-kader terbaik Nahdlatul Ulama ke ruang-ruang publik. Keempat, Grand Control, yakni sistem dan gerakan NU yang harus bisa melahirkan garis komando secara organisasi, mulai dari PBNU sampai tingkat Pengurus Anak Ranting (PAR).

Baca Juga:  KH. Imam Haromain Asy’ari: Sosok ‘Bapak’ yang Dekat di Hati Santri Berpulang ke Rahmatullah
Sidang Komisi Organisasi : Ketua Drs. KH. M. Hasanuddin HS., A,Ma. dan Sekretaris Heri Junaidi, S.Sos. (kaos hitam)

“Program Kerja PCNU Situbondo Masa Khidmat 2021-2026, yang telah tersusun atas hasil Rapat Kerja I PCNU Situbondo Tahun 2021 di YPI Sunan Bonang di-review pada kegiatan Muskercab II ini, bukan lagi melahirkan program kerja baru, akan tetapi sinkronisasi Program Kerja antara PCNU Situbondo dan MWCNU Se Situbondo yang menjadi landasan untuk meningkatkan sistem pengukuran kinerja agar lebih efektif dengan parameter pengukuran kinerja yang direkomendasikan oleh PCNU Kabupaten Situbondo secara berkala dengan pola dan mekanisme yang terarah, terukur, terpadu, realistis, serta sinkron dengan Program Kerja PCNU dan MWCNU,” tutur Andri Wibisono, S.H., M.Si. selaku Ketua Badan Perencanaan Nahdlatul Ulama (BAPENU) Situbondo dan Praktisi Perencanaan.

Baca Juga:  Perkuat Sinergitas .Polres Probolinggo Gelar Funbike

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top