Cerita dari Arsip PBB: Pengarsip menghapus wanita misterius

Aulanews.id – Untuk memperingati Hari Pengungsi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 20 Juni, kami memberi tahu Anda apa yang ditemukan oleh para arsiparis ambisius dari badan pengungsi PBB, UNHCR, Kantor PBB di Jenewa, dan Bagian Manajemen Arsip dan Arsip PBB (ARMS), yang telah melestarikan kenangan Organisasi sejak awal tahun 1945:

Potret Margaret Bruce, petugas urusan sosial di divisi hak asasi manusia di Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB.  (mengajukan)

Potret Margaret Bruce, petugas urusan sosial di divisi hak asasi manusia di Departemen Urusan Ekonomi dan Sosial PBB. (mengajukan)

“Saat dunia memperingati 70 tahun Konvensi Pengungsi 1951, ARMS disuguhkan sebuah misteri.

Kantor Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi (UNHCR) memperhatikan bahwa keterangan foto dari Konvensi 1951 mengidentifikasi tiga laki-laki yang hadir, namun gagal menyebutkan satu-satunya perempuan yang duduk di meja tersebut.

Baca Juga:  Direlokasi ke Jeddah, Warga Kumuh Makkah Diganjar 481 Juta Riyal

Dalam upaya menemukan jawabannya, tim arsip dari UNHCR, Kantor PBB di Jenewa dan ARMS bekerja sama untuk mengidentifikasi wanita ini.

Petunjuk pertama datang dari Knud Larsen, Presiden Konferensi, yang duduk di tengah-tengah foto. Dalam pidato konvensinya, ia berterima kasih kepada “Miss Kitchen”, Wakil Sekretaris Eksekutif – yang terletak di sebelah kanannya – karena menjaga konferensi tetap berjalan pada jalurnya. Penelitian tambahan mengungkapkan bahwa nama depannya adalah Margaret.

Kami kemudian mengetahui bahwa tidak lama setelah Konvensi 1951, dia menikah dan mengubah namanya menjadi Margaret Bruce.

Penemuan ini membuka kisah hidupnya bagi kita.

Margaret K. Bruce (kiri), Kepala Bagian Status Perempuan pada Divisi Hak Asasi Manusia PBB, berbincang dengan Helvi L. Sipila dari Finlandia, Ketua Komisi Status Perempuan pada sidang tahun 1967. (file)

Margaret K. Bruce (kiri), Kepala Bagian Status Perempuan pada Divisi Hak Asasi Manusia PBB, berbincang dengan Helvi L. Sipila dari Finlandia, Ketua Komisi Status Perempuan pada sidang tahun 1967. (file)

Aulanews. ID — Hizbullah mengatakan akan melanjutkan operasi untuk mendukung Gaza, rakyatnya, dan perlawanannya  setelah ledakan pager simultan yang digunakan oleh anggotanya, ledakan ini  menewaskan 12 orang dan melukai ribuan orang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist