Aulanews Daerah Jatim Peringkat Tiga Laporan Korupsi KPK

Jatim Peringkat Tiga Laporan Korupsi KPK

Aulanews.id – Jawa Timur berada di urutan ketiga, dalam hal pelaporan kasus korupsi di Indonesia, setelah DKI Jakarta dan Jawa Barat. Fakta ini terungkap dalam diskusi strategi nasional pencegahan korupsi yang digelar di Ruang rapat kantor propinsi Jawa Timur,Kamis (13/6).

Diskusi pencegahan korupsi yang dibuka Asusten I Pemprov Jatim, Beni Sampirwanto itu, digelar dalam bentuk talk show, dengan pembicara BPKP Jatim, Abdul Choir. Tim Ahli Starnas PK, Bimo Gunung Abdul Kadir. Ketua PWI Jatim, Lukman Hakim. Monitoring KPK, Wahyu Dewantara. Diskusi yang hanya berlangsung 1 jam ini dipandu moderator Mahmud Suhermono dari PWI Jatim.

Disebutkan, di awal diskusi tersebut Propinsi Jawa Timur berada dalam posisi rentan terjadinya praktek tindak pidana korupsi. Hal ini bisa dilihat dari banyaknya laporan yang masuk ke KPK, Jawa Timur menmpati urutan ketiga dengan jumlah 430 kasus. Di tempat pertama dan kedua ditempati DKI Jakarta dengan jumlah laporan 759 kasus dan Jawa Barat dengan 483 kasus.

Baca Juga:  Obat Tradisional Jadi Alternatif Pelayanan Kesehatan di RSMH Palembang

Yang mengejutkan lagi dari fakta penindakan, Jatim ternyata menempati peringkat pertama dengan jumlah 64 kasus. Kedua DKI dan ketiga Jabar.

Sementara itu, dari hasil survey yang dilakukan Monitoring KPK, Jatim termasuk berada di wilyah rentan korupsi dengam indeks lebih besar dari 729 kasus.

Menurut Wahyu, lebih banyak munculnya kasus tersebut lebih banyak pada segi pengadaan barang dan jasa.

Sementara itu,menurut staf ahli Starnas, Bimo Gunung Abdul Kadir, para pelaku korupsi justru lebih banyak dilakukan oleh oknum pejabat yang termasuk orang soleh di agamanya masing- masing.

Lain halnya dengan ketua PWI Jatim, Lukman Hakim, menurutnya, kurang tajamnya media dalam menyoroti KPK terjadi karena beberapa faktor. Diantaranya karena adanya kerjasama gelap antara pelaku korupsi dengan media. Misaljan pada media yang kurang bagus keuangannya, biasanya melakukan barter iklan untuk tidak menulis kasus oknum pejabat yang melakukan tindak korupsi tersebut.

Baca Juga:  Wisata Kuliner Anti-mainstream, Sate Kampret Pasar Legi Jombang

Sebelum diskusi berakhir, hanta tiga penanya yang diberi kesempatan yakni dari pohak akademika diwakili rektor Universitas Trunojoyo Madura dan wakil dari Universitas Iirlangga yang berada di deretan VIP. Sedangkan dari Media diwakili oleh perwakilan dari Aula Media Group. Acara yang berlangsung molor lebih dari 40 menit dari jadwal semula itu diakhiri dengan pemutaran Video Presiden RI Joko Widodo yangenjelaskan tentang keberadaan Starnas Pencegahan Korupsi.

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top