Aulanews.id – Demi memajukan ilmu kedokteran di Indonesia, PT Pertamina Bina Medika Indonesia Healthcare Corporation (IHC), Holding Rumah Sakit (RS) BUMN menjalin kerja sama dengan Institut Jantung Nasional (IJN).
IJN adalah institusi medis terkemuka di Malaysia dengan lebih dari 30 tahun pengalaman perawatan kardiovaskular dan toraks.
Kerja sama yang dilakukan untuk memperkuat bidang pelatihan kesehatan ini diresmikan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU).
Penandatanganan MoU dilakukan oleh Direktur Utama IHC drg. Mira Dyah Wahyuni, MARS dan Ketua Pegawai Eksekutif IJN Datuk Dr. Aizai Azan Abdul Rahim di Jakarta pada Senin (3/6/2024).
Turut hadir pada acara tersebut Assistant Deputy Bidang Industri Kesehatan Kementerian BUMN Fadjar Judisiawan, Direktur Medis IHC dr. Lia Gardenia Partakusuma, Timbalan Ketua Pegawai Eksekutif IJN Dato Akmal Arief Mohamed Fauzi, dan Jabatan Pengurusan Strategis IJN En Hilman Azmir Bin Hamdan.
Sinergi ini merupakan langkah strategis yang diambil oleh kedua belah pihak untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan di Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menghasilkan dokter dan tenaga kesehatan yang kompeten dan berstandar internasional, serta berkontribusi pada kemajuan ilmu kedokteran di tanah air.
“Kami sangat antusias dengan penandatanganan MoU ini dengan IJN.
“Kolaborasi ini merupakan langkah penting bagi IHC untuk menjadi pemimpin layanan kesehatan terintegrasi yang terpercaya di Indonesia dan berkelas internasional,” ujar drg. Mira.
MoU ini akan berlangsung selama tiga tahun dan mencakup berbagai ruang lingkup kerja sama yang luas, di antaranya pengembangan tenaga medis, di mana IHC dan IJN akan bersama-sama mengembangkan tenaga medis yang unggul melalui berbagai program pelatihan, seperti pelatihan fellowship untuk ahli jantung, ahli anestesi, dan ahli bedah jantung, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dokter spesialis di bidang jantung, anestesi, dan bedah jantung.
Program pendidikan kedokteran berkelanjutan bersama juga menjadi bagian dari MoU ini, yang bertujuan memastikan bahwa dokter dan tenaga kesehatan lainnya selalu up-to-date dengan perkembangan ilmu kedokteran terbaru.