Aulanews.id – Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) merupakan salah satu strategi Pemerintah untuk merealisasikan target ekonomi Indonesia Tahun 2045.
Target yang dimaksud adalah pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan merata melalui akselerasi pembangunan kawasan timur Indonesia.
Dalam pelaksanaannya turut menekankan keberlanjutan pembangunan sebagai prinsip mewujudkan kota hemat energi, pemanfaatan energi terbarukan, dan rendah emisi karbon.
“Sebagai salah satu Kementerian yang diberi tugas untuk pembangunan IKN, Kementerian PUPR ingin mendorong pasokan sumber daya material dan peralatan konstruksi berbasis industri dalam negeri.
“Khususnya yang mampu mendukung prinsip pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah.
Terbaru, salah satu realisasi yang dilakukan Pemerintah untuk memastikan pembangunan infrastruktur berkelanjutan di IKN, adalah melalui penandatanganan kerja sama antara PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) dengan PT Bina Karya (Persero) (Bina Karya).
Kerja sama terkait penyediaan solusi bahan bangunan termasuk produk berbahan dasar semen, green cement, produk turunan semen dan bahan bangunan.
Perjanjian kerja sama ini ditandatangani oleh Direktur Utama SIG, Donny Arsal dan Direktur Utama Bina Karya, Boyke Prasetyanto di The East Tower, Jakarta, pada Kamis (30/5/2024) lalu.
Green cement dalam proses produksinya menghasilkan emisi gas rumah kaca (emisi karbon) yang lebih rendah dibandingkan semen konvensional (OPC).
Namun green cement ini tetap memberikan kinerja setara di kelas peruntukannya.
Sebagai contoh hasil karya green cement SIG, semen hidraulis untuk proyek infrastruktur dan aplikasi turunan semen (misal paving porous untuk solusi air tergenang, SpeedCrete untuk solusi beton cepat kering).