Aulanews.id – Badan tersebut mengungkapkan bahwa di Burkina Faso, Mali dan Niger, kasus perekrutan dan penggunaan anak-anak dalam kelompok bersenjata serta pembunuhan dan pencacatan meningkat lebih dari 130 persen dalam dua periode waktu tersebut.
Lindungi mereka yang rentanGilles Fagninou, direktur regional UNICEF untuk Asia Barat dan Tengah, menggarisbawahi perlunya untuk mengekang peningkatan yang menyedihkan ini.
“Warga sipil membutuhkan perlindungan dari segala bentuk kekerasan. Masyarakat yang terjebak dalam konflik membutuhkan perlindungan. Terlalu banyak anak-anak yang terkena dampak pelanggaran berat terhadap hak-hak mereka, termasuk pembunuhan, penculikan dan perekrutan oleh kelompok bersenjata,” katanya.
Memastikan perlindungan terhadap anak-anak sangatlah penting, dan insiden kekerasan di wilayah Sahel tengah harus dihentikan jika anak-anak ingin mewujudkan hak-hak dasar mereka untuk hidup berdasarkan Konvensi Internasional tentang Hak-Hak Anak dan Piagam Afrika tentang Hak-Hak dan Kesejahteraan Regional. anak.
“UNICEF menyerukan kepada semua pihak yang terlibat dalam krisis yang sedang berlangsung di Sahel tengah untuk mengakhiri segala bentuk kekerasan, pembunuhan dan pelecehan terhadap anak-anak, sejalan dengan kewajiban mereka berdasarkan hukum internasional,” tambah Fagninou.
Situasi yang tidak menentuSituasi keamanan di Sahel tengah masih bergejolak, dengan seringnya serangan terhadap warga sipil dilatarbelakangi oleh ketegangan politik dan meningkatnya kebutuhan kemanusiaan. Antara bulan Februari dan April, lebih dari 1.180 insiden keamanan dilaporkan, yang memakan korban jiwa hampir 3.400 orang.