Aulanews.id, Mekkah – Untuk mendeteksi lebih dini pasien berisiko tinggi, terutama jantung, Poli Risti (Risiko Tinggi ) Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah melakukan aksi jemput bola, dengan mendatangi setiap sektor jemaah haji Indonesia.
Sebagaimana diketahui, mayoritas jamaah haji asal Indonesia yang wafat di Arab Saudi adalah karena serangan jantung.
Aksi jemput bola Poli Risti ini menurut Kepala KKHI Makkah dr Enny Nuryanti, untuk mendekatkan pelayanan KkHI ke sektor-sektor.
“Ini adalah perdana poli rosti ke sektor-sektor,” ujar dr Enny ditemui di Klinik Sektor 9, Makkah, Rabu (29/5/2024).
Sektor 9 yang merupakan embarkasi Surabaya dipilih pertama dikunjungi karena lebih dari setengah jemaah kloter sudah datang ke Makkah.
Menurut dr Enny, dokter Poli Risti yang dilibatkan antara lain dokter spesialis jantung, spesialis paru dan penyakit dalam.
Para jemaah yang diperiksa adalah jemaah yang diajukan oleh tim tenaga kesehatan haji kloter (TKHK) untuk diperiksa. “Jadi tim TKHK menyeleksi jemaah berisiko tinggi yang perlu diskrining ulang,” jelasnya.
Pada saat skrining ulang ini, lanjut de Enny, jemaah akan ddicatat umurnya, riwayat jantung sebelumnya, nyeri dada atau tidak, komorbid diabetes atau hipertensi , juga riwayat kebiasan merokok jemaah.
“Para jemaah ini sudah diskrining di Indonesia, namun kita skrining ulang, harapannya para pasien komorbis ini masih tetap istitha’ah,” ujar dr Enny.
Jemaah yang hasilnya tetap istitha’ah, maka akan direkomendasikan bisa melaksanakan ibadah haji nanti.
Lantas bagaimana apabila jemaah tidak istitha’ah? “Kalau tidak istitha’ah dan ada keluhan akan dirujuk ke KKHI. Namun apabila masih tetap terkontrol, akan tetap dipantau oleh tim TKHK,” jelasnya.
Sementara itu, jemaah komorbid namun masih bisa terkonrol tapi lansia, akan direkomendasikan untuk safari wukuf. “Bisa juga kita nanti akan rekomendasikan safari wukuf,” katanya.
Hingga hari ke-17 atau 29 Mei 2025, jemaah yang meninggal sebanyak 24 orang. Di mana 7 orang meninggal di Makkah. “Mayoritas jantung,” kata dr Enny.
Sementara itu Kepala Tenaga Kesehatan Haji Kloter (TKHK) Sektor 9 Budi Prasetyo mengaku sangat senang dengan adanya layanan poli Risti yang datang ke sektor.
“Ini samgat memudahkan kami dan jemaah. Kalau kita kumpulkan jemaah dan dibawa ke KKHI itu berisiko juga karena kan jauh ya, lebih enak seperti ini,” katanya.
Untuk di sektor 9, total ada 57 kloter. Namun sampai saat ini baru 43 kloter yang tiba di Makkah. “Total jemaah sehatusnya 21.047 jemaah, masih ada sekitar empat ribuan lagi yang belum datang,” kata dr Budi.