Aulanews.id – Pasukan Israel merangsek masuk lebih dalam ke Jabalia di Gaza utara pada hari Selasa, menyerang sebuah rumah sakit dan menghancurkan daerah pemukiman dengan tank dan pengeboman udara, kata penduduk, sementara serangan udara Israel menewaskan sedikitnya lima orang di Rafah di selatan.
Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 22 Mei 2024, serangan Israel secara simultan di tepi utara dan selatan Jalur Gaza bulan ini telah menyebabkan eksodus baru ratusan ribu orang yang melarikan diri dari rumah mereka, dan secara tajam membatasi aliran bantuan, meningkatkan risiko kelaparan.
Di Jabalia, sebuah kamp pengungsi yang luas yang dibangun untuk warga sipil yang mengungsi 75 tahun yang lalu, tentara Israel menggunakan buldoser untuk membersihkan toko-toko dan properti di dekat pasar lokal, kata penduduk, dalam sebuah operasi militer yang dimulai hampir dua minggu yang lalu.
Israel mengatakan telah kembali ke kamp tersebut, di mana mereka mengklaim telah membongkar Hamas beberapa bulan yang lalu, untuk mencegah kelompok militan yang menguasai Gaza berkumpul kembali.
Dalam rangkuman aktivitasnya selama satu hari terakhir, militer Israel mengatakan telah membongkar “sekitar 70 target teror” di seluruh Jalur Gaza, termasuk kompleks militer, tempat penyimpanan senjata, peluncur rudal, dan pos-pos pengamatan.
Petugas medis Palestina mengatakan bahwa rudal-rudal Israel menghantam unit gawat darurat Rumah Sakit Kamal Adwan di Jabalia, membuat para petugas yang panik bergegas melarikan para pasien yang berada di ranjang rumah sakit dan tandu ke jalan yang dipenuhi puing-puing di luar rumah sakit.
“Rudal pertama saat menghantam, menghantam pintu masuk unit gawat darurat. Kami mencoba masuk, lalu rudal kedua menghantam, dan rudal ketiga menghantam gedung di dekatnya,” kata Hussam Abu Safia, kepala rumah sakit.
“Kami tidak bisa kembali ke dalam… Unit gawat darurat menyediakan layanan untuk anak-anak, orang tua dan orang-orang yang berada di dalam departemen rumah sakit.”
Warga dan petugas medis mengatakan bahwa tank-tank Israel mengepung rumah sakit lain di Jabalia, Rumah Sakit Al-Awda, untuk hari ketiga. Di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, warga Gaza utara yang sakit dan terluka kehabisan pilihan.
“Ini adalah satu-satunya rumah sakit fungsional yang tersisa di Gaza utara,” kata Tedros. “Memastikan kemampuan mereka untuk memberikan layanan kesehatan sangat penting.”