Aulanews.id – “Tim kami di lapangan sangat khawatir dengan laporan terbaru tentang meningkatnya kekerasan dan kehancuran yang terjadi di kota Buthidaung dan Maungdaw,” kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric, saat memberi pengarahan kepada wartawan di Markas Besar PBB pada hari Senin.
Kekerasan yang kembali terjadi dan perusakan properti di Buthidaung berpotensi mengakibatkan puluhan ribu warga sipil mengungsi, sebagian besar warga Rohingya. Militer Myanmar telah memicu ketegangan antara Rohingya dan etnis Rakhine, kata ketua hak asasi manusia PBB Volker Türk dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
“Ini adalah periode kritis ketika risiko kejahatan kekejaman lebih lanjut menjadi sangat akut,” katanya, sambil menyerukan kepada pemberontak dari Tentara Arakan dan pasukan Pemerintah untuk menghentikan pertempuran.
Makanan hampir habisDi ibu kota Rakhine, Sittwe, terdapat laporan mengenai kekurangan pangan dan uang tunai, melonjaknya harga pasar, kelangkaan air, dan penyebaran penyakit yang ditularkan melalui air. Bantuan kemanusiaan dan layanan penting sangat terganggu, kata Dujarric.
“Kami menyerukan kepada semua pemimpin militer dan politik serta tokoh-tokoh masyarakat untuk melakukan peran mereka dalam meredakan dan meredakan upaya-upaya yang memicu kembali ketegangan antarkomunitas, khususnya antara etnis Rakhine dan Rohingya, dan untuk menghindari terulangnya kekejaman hak asasi manusia di masa lalu seperti yang kita alami. terlihat di Negara Bagian Rakhine,” kata Dujarric.
Mr Türk meminta Bangladesh “untuk sekali lagi memperluas perlindungan kepada orang-orang rentan yang mencari keselamatan dan agar komunitas internasional memberikan semua dukungan yang diperlukan.”
Seruan tersebut juga digaungkan oleh kepala badan pengungsi PBB, UNHCR, Filippo Grandi yang mengatakan konflik dan kekerasan yang berasal dari tindakan keras militer yang brutal oleh junta yang berkuasa “memburuk secara dramatis”.
“Saya mengimbau semua pihak untuk menjamin keselamatan warga sipil dan kemanusiaan,” ujarnya di X.
Respons Brasil terhadap pengungsi mendapat pujian dari pejabat senior UNHCRRespons pengungsi Brasil yang terpadu dan inklusif, yang berfokus pada perlindungan dan pencarian solusi bagi pengungsi, mendapat pujian dari Asisten Komisaris Tinggi Operasi UNHCR Raouf Mazou dalam sebuah pernyataan pada hari Senin.
Dalam kunjungan selama seminggu ke negara tersebut, beliau mengatakan “Komitmen Brazil terhadap kebijakan pengungsi yang inklusif menunjukkan bahwa dokumentasi, suaka dan bentuk perlindungan lainnya, dikombinasikan dengan akses terhadap pekerjaan, mata pencaharian, pendidikan dan kesehatan, adalah cara terbaik untuk mencapai solusi. .”