Puluhan Negara Mendaftar Untuk Menghadiri KTT Perdamaian Ukraina, Kata Swiss

Aulanews.id – BERLIN – Pertemuan puncak yang diharapkan Swiss akan membuka jalan bagi proses perdamaian di Ukraina telah menarik delegasi lebih dari 50 negara, kata Presiden Swiss Viola Amherd pada Rabu.

Dilansir dari berita Reuters yang diterbitkan pada 16 Mei 2024, pemerintah Swiss yang netral sedang mengupayakan partisipasi luas dari berbagai belahan dunia, dan 160 undangan telah dikirim, kata Amherd pada konferensi pers dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz setelah keduanya bertemu di Berlin.

Swiss ingin membujuk lebih banyak negara dari negara-negara Selatan serta Tiongkok untuk ikut serta, tambahnya.

“Pekerjaan ini berlanjut dengan kecepatan penuh,” kata Amherd.

Negara-negara di Amerika Selatan, Afrika dan Timur Tengah termasuk di antara negara-negara yang mengonfirmasi akan datang, menurut Amherd, yang pada bulan Januari setuju menjadi tuan rumah KTT tersebut atas perintah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy.

Rusia, yang menginvasi Ukraina lebih dari dua tahun lalu, belum diundang. Para diplomat dan pakar kebijakan luar negeri mengatakan pembicaraan yang akan diadakan di dekat kota Lucerne di Swiss kemungkinan akan fokus pada bagaimana mengurangi risiko yang berasal dari invasi Moskow.

Sekitar setengah dari negara-negara yang mengatakan mereka akan ambil bagian adalah negara-negara non-Eropa, dan daftar peserta kemungkinan akan terus berubah hingga menit terakhir, kata Amherd.

Zelenskiy, dalam sebuah postingan di situs kepresidenan Ukraina, mengatakan para pemimpin Georgia, Liechtenstein dan Malawi mengatakan kepadanya bahwa mereka akan diwakili di pertemuan puncak tersebut.

Pekan lalu, Zelenskiy mengatakan Tanjung Verde menjadi negara Afrika pertama yang setuju untuk hadir.

Amherd juga ditanya apakah Swiss akan siap menunda pengiriman sistem pertahanan rudal Patriot yang akan diterimanya dari Amerika Serikat untuk membantu Ukraina mendapatkannya lebih cepat, menyusul usulan Jerman.

Presiden Swiss mengatakan kabinetnya belum membahas pertanyaan tersebut, namun dia sedang berdiskusi dengan Menteri Pertahanan Jerman Boris Pistorius mengenai hal tersebut.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist