Aulanews.id – Jemaah haji Indonesia segera diberangkatkan ke Tanah Suci. Pemberangkatan jemaah gelombang pertama berlangsung dari 12 – 23 Mei 2023 menuju Kota Madinah Al-Munawwarh.
Madinah adalah satu dari dua kota suci. Madinah dulunya bernama Yastrib. Ini merupakan kota Hijrah Nabi Muhammad SAW.
Lantas, apa saja aktivitas jemaah selama di Madinah? Pembimbing Ibadah yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Madinah, Prof. KH. Aswadi menjelaskan bahwa selama di Madinah, aktivitas utama jemaah adalah beribadah. Hal ini bisa dilakukan di Masjid Nabawi atau di hotel, disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi kesehatan jemaah.
Menurut KH Aswadi, nilai pahala salat di Masjid Nabawi mencapai 1.000 kali lipat. Selain salat wajib, jemaah juga bisa melakukan ibadah sunnah lainnya, misalnya: salat sunnah, membaca Al-Quran, bahkan jika mampu hingga menghatamkan.
“Jemaah haji selama berada di Kota Madinah diharapkan memperbanyak bacaan Salawat kepada Rasulullah. Kita semua berharap bisa mendapatkan syafaat Rasulullah, kelak di Yaumul Akhir, ucapnya di Madinah, Jumat (10/5/2024).
Meski banyak keistimewaan, KH. Aswadi menekankan, bahwa amalan yang dilakukan harus tetap sesuai kemampuan. Jemaah diimbau tidak memaksakan diri.
“Contohnya, jemaah lanjut usia, sebaiknya melihat kondisi kesehatan. Jika kondisi kesehatannya fit dan merasa sanggup, bisa beribadah di Masjid Nabawi. Jika kondisi kesehatannya tidak mendukung untuk berangkat ke Masjid Nabawi, alangkah baiknya untuk tetap melakukan amalan di hotel tempat menginap,” paparnya.
“Jemaah haji lansia, dengan beribadah di hotel dapat menjaga kondisi hingga puncak haji. Meskipun demikian, fadilah dan pahala yang didapatkan sama dengan ibadah yang dilakukan di Masjid Nabawi,” terang KH. Aswadi.
(sumber: MCH2024)