Perubahan iklim menyebabkan lautan di seluruh dunia mengalami tekanan suhu panas yang tidak wajar

Aulanews.id – Diperkuat oleh perubahan iklim, samudra-samudra dunia telah memecahkan rekor suhu setiap hari selama setahun terakhir, temuan analisis BBC.

Dilansir dari BBC.com, hampir 50 hari telah memecahkan rekor tertinggi yang ada untuk waktu tahun itu dengan margin terbesar dalam era satelit.

Gas-gas pemanasan planet sebagian besar menjadi penyebabnya, tetapi peristiwa cuaca alami El Niño juga telah membantu memanaskan laut.

Samudra-samudra yang terlalu dipanaskan telah sangat memengaruhi kehidupan laut dan mendorong gelombang baru pemutihan terumbu karang. Analisis ini didasarkan pada data dari Layanan Iklim Copernicus Uni Eropa.

Copernicus juga mengkonfirmasi bahwa bulan lalu adalah April terhangat yang pernah tercatat dalam hal suhu udara global, memperpanjang urutan rekor bulanan itu menjadi 11 berturut-turut.

Selama beberapa dekade, samudra-samudra dunia telah menjadi ‘kartu joker’ Bumi ketika berbicara tentang perubahan iklim.

Bukan hanya mereka menyerap sekitar seperempat karbon dioksida yang dihasilkan manusia, mereka juga menyerap sekitar 90% dari kelebihan panas.

Tetapi selama setahun terakhir, samudra-samudra telah menampilkan bukti yang paling mengkhawatirkan bahwa mereka kesulitan mengatasi, dengan permukaan laut khususnya merasakan panasnya.

Mulai Maret 2023, suhu permukaan rata-rata samudra global mulai naik lebih jauh dari norma jangka panjang, mencapai rekor tertinggi baru pada bulan Agustus.

Bulan-bulan terakhir tidak memberikan kesempatan untuk istirahat, dengan permukaan laut mencapai suhu harian rata-rata global tertinggi baru sebesar 21,09C pada bulan Februari dan Maret tahun ini, menurut data Copernicus.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima kunjungan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist