Pertanda Perubahan Iklim Membuat Hewan Lebih Dekat dengan Manusia, Dengan Potensi Konsekuensi Bencana

Aulanews.id – Di seluruh dunia, krisis iklim telah menyebabkan perpindahan spesies. Pergeseran luas ini dapat mendorong hewan mendekati manusia, dengan konsekuensi yang berpotensi berbahaya. Secara keseluruhan, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa perubahan iklim meningkatkan kasus konflik manusia-hewan liar secara global dan risiko penularan penyakit zoonotik.

Dilansir dari Insideclimatenews.org, Hari ini, saya akan mengeksplorasi beberapa ancaman yang baru-baru ini muncul dari interaksi manusia yang semakin meningkat dengan hewan liar—dan bagaimana ilmuwan dan pemerintah berusaha untuk menguranginya.

Lonjakan Konflik Manusia-Hewan Liar: Selain gelombang panas dan kenaikan permukaan laut, beberapa orang di Asia, Afrika Sub-Sahara, Australia, dan Florida mungkin harus khawatir tentang masuknya ular berbisa di wilayah mereka karena percepatan perubahan iklim.

Studi terbaru menemukan bahwa suhu yang semakin meningkat dapat memperluas jangkauan geografis untuk beberapa jenis ular berbisa seperti ular gabon Afrika barat dan asp Eropa, terutama di Asia dan Afrika Sub-Sahara.

Meskipun sebagian besar spesies ular berbisa mungkin akan kehilangan habitat seiring berlanjutnya perubahan iklim, beberapa spesies berbahaya dapat mulai tumpang tindih dengan lahan pertanian atau area peternakan di negara-negara berpenghasilan rendah. Organisasi Kesehatan Dunia juga telah melacak tren ini, dan mengeluarkan “panggilan untuk tindakan mendesak” pada Januari, meminta negara-negara untuk mulai mempersiapkan diri menghadapi peningkatan risiko gigitan ular dengan menyimpan antivenom dan memberi pendidikan kepada orang-orang yang akan terpapar reptil mematikan tersebut.

Surabaya – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bersama PT PAL Indonesia melaksanakan Ceremony of Keel Laying (peletakan lunas) Kapal......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist