Aulanews.id – Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Rabu malam, Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengatakan dia sangat sedih mendengar ratusan nyawa hilang dan banyak lainnya terkena dampak banjir di Kenya serta Burundi, Somalia, Tanzania dan wilayah Timur lainnya. Afrika.
Dia menyampaikan belasungkawa kepada pemerintah dan masyarakat di negara yang terkena dampak, terutama keluarga mereka yang meninggal atau terluka dalam bencana ini, kata Juru Bicara Stéphane Dujarric.
PBB dan mitra-mitranya bekerja sama dengan otoritas nasional untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan. Sekretaris Jenderal menekankan bahwa PBB siap menawarkan bantuan tambahan jika diperlukan.
Guterres mengatakan dia sangat prihatin dengan dampak cuaca ekstrem yang dipicu oleh El Niño, yang berisiko semakin menghancurkan masyarakat dan melemahkan mata pencaharian mereka.
Dujarric mengatakan kepada koresponden sebelumnya di New York bahwa lembaga-lembaga tersebut mendukung tanggapan yang dipimpin Pemerintah Kenya terhadap hujan lebat yang telah menyebabkan lebih dari 170 kematian sejak pertengahan bulan Maret, menurut laporan berita.
PBB dan mitra-mitranya di lapangan telah menyediakan pasokan air, sanitasi dan kebersihan, bersama dengan makanan, kesehatan dan dukungan psikososial.
Mendukung respons Pemerintah“Mitra kami juga demikian mendukung operasi penyelamatan dan mendirikan kamp untuk menampung pria, wanita dan anak-anak yang menjadi pengungsi akibat banjir”, kata Tuan Dujarric.
“Menurut otoritas nasional, banjir telah berdampak pada lebih dari 190.000 orang dan membuat lebih dari 150.000 orang mengungsi di seluruh negeri. Banjir tidak meluluhkan sektor pertanian. Lebih dari 4.800 ternak hilang dan lebih dari 27.000 hektar lahan pertanian rusak”, lanjutnya.
Hujan diperkirakan akan turun lebih lanjut pada minggu ini, yang kemungkinan akan menambah kerusakan akibat banjir, tanah longsor, dan hilangnya infrastruktur.
Industri pariwisata penting di Kenya juga terkena dampaknya, dengan sejumlah pengunjung safari dilaporkan dievakuasi dalam satu hari terakhir dari cagar nasional Massai Mara, setelah hotel dan penginapan terendam banjir.
Beberapa jalan utama di ibu kota Nairobi ditutup sementara pada hari Rabu karena banjir, dan pada hari Senin puluhan orang tewas di daerah Mai Mahiu di Kenya barat ketika sebuah sungai meluap ke dalam terowongan. Sekitar 80 orang juga dilaporkan hilang.