Search

AirNav Dukung Festival Balon Udara di Pekalongan Tanpa Ganggu Keselamatan Penerbangan

Aulanews.id – Festival Balon Udara menjadi tradisi masyarakat daerah Jawa Tengah khususnya Pekalongan dan Wonosobo sebagai wujud syukur atau kegembiraan, yang dilakukan secara bebas dan masif pasca Hari Raya Idul Fitri.

Namun di sisi lain, festival ini berpotensi membahayakan pesawat yang melintas di atasnya.

Pasalnya, ada rute penerbangan tersibuk di Indonesia yaitu W45 (whisky four five) Perum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (LPPNPI) atau BUMN yang lebih dikenal dengan AirNav Indonesia.

Beberapa tahun belakangan ini, AirNav aktif mensosialisikan potensi bahaya tersebut dan mengenalkan cara lain untuk bisa menikmati balon-balon udara, yaitu dengan cara ditambatkan.

AirNav bersinergi dengan Pemerintah Kota/Kabupaten, Aparat Keamanan dan Komunitas Balon setempat membuat Festival Balon Udara yang dapat menjadi wadah dalam menyalurkan tradisi, tanpa mengganggu keselamatan penerbangan.

Baca Juga:  Terima Surat Pemeriksaan BPK atas PMN BUMN, Erick Thohir: Momentum Tepat Agar Makin Transparan, Akuntabel, dan Efektif

“Selama periode mudik 2024, kami masih mendapati total 15 laporan dari pilot yang melihat balon udara,” ungkap Direktur Keselamatan, Keamanan dan Standardisasi Ahmad Nurdin Aulia saat ditemui di Grand Final Perlombaan Festival Balon Udara di Lapangan Mataram Kecamatan Pekalongan Barat.

“Namun demikian, jumlah ini sudah sangat turun dibandingkan tahun 2023 lalu yang mencapai 68 laporan. Target kami, dapat terus berkurang kedepannya,” lanjutnya.

Aulia menambahkan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi Pemkot Pekalongan, Achmad Afzan selalu Walikota dan Komunitas Sedulur Pekalongan, karena selalu memfasilitasi kegiatan Festival Balon Udara dengan baik.

Ia menyebut, tahun ini ada 73 tim peserta yang berpartisipasi menghiasi langit Pekalongan dengan balon udara berwarna-warni.

Baca Juga:  Persiapan JNT untuk Libur Natal & Tahun Baru, Pelayanan Operasional Jalan Tol Ditingkatkan

Aulia menyatakan bahwa pihaknya sangat mendukung penyelenggaraan kegiatan festival sebagai ajang tradisi tahunan yang menarik di Kota Pekalongan.

“Budaya menerbangkan balon udara tradisional dalam memperingati Syawalan adalah kearifan lokal yang membudaya di masyarakat beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Jawa Timur, Kementerian Perhubungan sebagai regulator transportasi tentunya sangat menghargai dan menghormati tradisi menerbangkan balon udara oleh Masyarakat.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Berbicara pada pembukaan pertemuan dua hari mengenai pemanfaatan kekuatan migrasi, Direktur Jenderal IOM Amy Pope menyatakan harapan bahwa para peserta akan membantu mewujudkan kesejahteraan, manfaat dan inovasi bagi...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist