AulaNews.id – Sebuah pesawat tak berawak Ukraina menyerang kilang minyak terbesar ketiga Rusia pada Selasa sekitar 1.300 km (800 mil) dari garis depan, menghantam unit yang memproses sekitar 155.000 barel minyak mentah per hari, meskipun sumber industri mengatakan serangan tidak menyebabkan kerusakan kritis.
Dilansir dari Reuters pada 03 April 2024.Sumber intelijen Ukraina mengatakan Ukraina menyerang unit penyulingan utama di kilang minyak di wilayah industri maju Tatarstan Rusia dan menyebabkan kebakaran. Serangan semacam itu dimaksudkan untuk mengurangi pendapatan minyak Rusia, kata sumber tersebut.
Pejabat Rusia mengatakan perangkat pengacau terkunci pada drone Ukraina di dekat Tatneft (TATN.MM), membuka tab baruKilang Taneco yang memiliki kapasitas produksi tahunan lebih dari 17 juta ton (340.000 barel per hari).
Gambar dari lokasi kejadian menunjukkan drone tersebut menghantam unit penyulingan utama, CDU-7, meskipun tampaknya tidak menyebabkan kerusakan serius.
Sumber industri, yang berbicara kepada Reuters tanpa menyebut nama, mengatakan personel telah kembali ke pabrik.
Api dapat dipadamkan dalam waktu 20 menit, kata kantor berita negara RIA, seraya menambahkan bahwa produksi tidak terganggu.
Unit yang terkena dampak menyumbang sekitar setengah dari total kapasitas produksi tahunan pabrik. Kilang tersebut mewakili sekitar 6,2% dari kapasitas penyulingan Rusia.
Brent sempat naik di atas $89 per barel untuk pertama kalinya sejak Oktober di tengah kekhawatiran atas serangan pesawat tak berawak Ukraina dan meningkatnya konflik di Timur Tengah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy tidak menyebutkan secara langsung serangan Tatarstan, namun mengatakan aksi militer jarak jauh Kyiv terhadap Rusia adalah hal yang penting.