Aulanews Internasional Earth Hour: Lampu padam, aksi iklim aktif

Earth Hour: Lampu padam, aksi iklim aktif

Aulanews.id

“Matikan lampu, dan wujudkan dunia menuju masa depan yang lebih baik bagi semua orang,” kata Sekretaris Jenderal PBB António Guterres dalam pesannya pada acara tersebut.

Sekjen PBB mengingatkan bahwa tahun 2023 adalah tahun terpanas dalam sejarah, dan perayaan tahun ini merupakan demonstrasi solidaritas global untuk mengambil jalan yang berbeda.

“Pada Earth Hour, jutaan orang di seluruh dunia mematikan lampu untuk menyoroti penderitaan planet kita; tahun ini, saya mengundang Anda untuk menjadi salah satu dari mereka,” kata Guterres. “Kebutuhannya mendesak.”

Markas Besar PBB dimatikanSekretariat PBB akan berada dalam kegelapan mulai pukul 20:30 waktu New York pada hari Sabtu, ketika semua lampu di gedung 40 lantai di East River akan dimatikan selama 60 menit.

Baca Juga:  Antara Terlibat Kejahatan atau Memperoleh Kekayaan: Potret Kisah Pekerja Migran dalam Film Dokumenter ”Pilihan”

“Iklim kita sedang runtuh,” kata Guterres, dan Earth Hour “menunjukkan kekuatan yang kita miliki dalam perjuangan untuk masa depan kita”.

“Bersama-sama, mari kita matikan lampu dan ubah dunia menuju masa depan yang lebih cerah bagi kita semua,” ujarnya.

Hari Meteorologi SeduniaPBB juga akan merayakan Hari Meteorologi Sedunia, yang diperingati setiap tanggal 23 Maret, dengan tema Di garis depan aksi iklim.

Dipimpin oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO), tanggal tersebut berfungsi sebagai pengingat bahwa perubahan iklim adalah ancaman nyata dan tidak dapat disangkal terhadap seluruh peradaban kita.

Sekretaris Jenderal WMO Celeste Saulo mengatakan indikator cuaca dan iklim “tidak masuk akal”, namun belum terlambat bagi umat manusia untuk hidup selaras dengan alam.

Baca Juga:  Singkat Berita Dunia: Terobosan bantuan untuk Haiti, kekerasan polisi di Chicago, perayaan 'kekuatan pedal'

Mengadopsi pendekatan net zero dengan transisi ke energi terbarukan “pada tingkat inti pengambilan keputusan dan tindakan” adalah suatu keharusan, katanya kepada UN News, sambil menyerukan “setiap generasi muda di bumi untuk terlibat”.

Badan PBB tersebut juga menyoroti bahwa prakiraan cuaca dan iklim membantu dalam banyak hal, mulai dari meningkatkan produksi pangan dan mendekati nol kelaparan hingga mengendalikan penyakit-penyakit sensitif iklim. Selain itu, sistem peringatan dini adalah kunci untuk membantu mengurangi kemiskinan dengan memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk bersiap menghadapi dan membatasi dampak kondisi cuaca ekstrem.

Kampanye ‘Anak Cuaca’ baruMenjelang Hari Raya tersebut, WMO, Program Pembangunan PBB (UNDP) dan Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) meluncurkan kampanye Weather Kids, dengan lembaga penyiaran dan platform online di seluruh dunia menyiarkan berbagai jenis prakiraan cuaca.

Baca Juga:  Sekjen PBB memuji rekomendasi baru yang 'kuat' untuk membatasi proliferasi senjata ringan

Berita Terkait

Menghentikan konten online yang penuh kebencian bukanlah penyensoran, tegas kepala hak asasi manusia PBB

AS: Pakar hak asasi manusia mendesak Senat untuk menolak rancangan undang-undang yang menyetujui Pengadilan Kriminal Internasional

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top