Search

Pesan Jokowi ke Pemerintah Baru: Hati-hati Kelola Negara

Aulanews.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkit beberapa negara mengalami resesi dalam beberapa bulan terakhir. Karena itu, Jokowi meminta pemerintah yang baru hati-hati dalam mengelola negara.

Jokowi mengatakan, dalam satu atau dua bulan ini, banyak negara masuk resesi. Jokowi memberi contoh Inggris dan Jepang yang merupakan negara dengan ekonomi besar tapi mengalami resesi ekonomi.

“Kita juga tahu semuanya, dalam sebulan, dua bulan ini, banyak negara masuk ke jurang resesi, Eropa baru saja, kemarin Inggris masuk resesi, Jepang masuk ke resesi, 96 negara menjadi pasien IMF,” kata Jokowi dalam sambutan di Muktamar XX IMM, di Palembang, seperti disiarkan akun YouTube, tvMu Channel, Jumat (1/2/2024).

Baca Juga:  KPU Menyatakan Berkas 17 Parpol Lengkap

Menurut Jokowi, kondisi itu berarti ekonomi dunia sedang tidak baik. Karena itu, Indonesia pun harus berhati-hati.

“Artinya apa, situasi ekonomi dunia tidak sedang baik-baik saja. Karena itu, kita harus hati-hati mengelola apapun. Mengelola ekonomi kita, mengelola APBN kita,” katanya.

Jokowi pun berpesan kepada pemerintahan yang akan menggantikannya pada akhir 2024. Dia meminta pemerintahan yang baru harus berhati-hati mengelola Negara Indonesia.

“Dan kita harapkan ke depan, pemerintah yang baru melakukan hal yang sama. Hati-hati dalam mengelola negara sebesar Indonesia, ini karena Indonesia bukan sebuah negara kecil, tapi negara yang sangat besar, negara yang sangat luas, dan penduduknya sudah hampir 280 juta,” katanya.

Baca Juga:  Dihadang di Probolinggo, Greenpeace Hentikan Perjalanan ke G20 Bali

“Jadi, setiap tindakan apa pun, kita harus hati-hati terutama dalam mengelola ekonomi politik harus penuh dengan kehati-hatian agar tak keliru dalam mengelola negara,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Berbicara pada konferensi pers di Nairobi, ia memperingatkan bahwa “nasib rakyat Palestina dan seluruh kawasan berada dalam bahaya.” Lebih dari satu juta warga Palestina memadati Kegubernuran Rafah di...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist