Aulanews.id – Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bayung – Lencir – Tempino Seksi 3 dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dengan skema kerja sama operasi bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (Wijaya Karya) dan PT Brantas Abipraya (Persero) (Brantas Abipraya) (KSO HK-Wika-BAP).
Proyek kerjasama dengan nilai Rp 2,76 Triliun tersebut memiliki panjang jalan utama 15,4 km dan akses sepanjang 1,8 km.
Pembangunan proyek tersebut sudah dimulai pada bulan Mei 2023 dan ditargetkan selesai di bulan Juni 2024 mendatang dengan progres saat ini mencapai 54,28%.
Dilansir dari Antaranews.com, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pada tahun 2024 Kementerian PUPR menargetkan operasional JTTS Koridor Utama.
Antara lain Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat (sebagian Seksi 2-Seksi 4), Binjai-Langsa Seksi 2, Kisaran-Indrapura, Padang-Pekanbaru (Bangkinang-Pangkalan), Sigli-Banda Aceh Seksi 1, Betung-Jambi Seksi Bayung Lencir-Tempino, Padang-Pekanbaru (Padang-Sicincin), dan Binjai-Langsa (Seksi
“Kecepatan pembangunan ini memerlukan dukungan dari berbagai pihak agar dapat selesai tepat waktu,” ujar Basuki Hadimuljono.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan bahwa kehadiran jalan tol pertama di Jambi ini akan meningkatkan sektor perekonomian serta mempermudah akses dan konektivitas antar provinsi.
“Selain menjadikan waktu tempuh perjalanan menjadi lebih efisien dan mengurangi kemacetan di jalan nasional dari Palembang menuju Jambi, jalan tol ini juga nantinya dapat berpengaruh pada penurunan biaya transportasi.”
“Serta membuka peluang baru dalam perdagangan, investasi serta mendorong peningkatan arus barang dan jasa,” ujar Tjahjo.
Tjahjo menambahkan bahwa kehadiran proyek ini selain memberikan manfaat ekonomi juga dapat mendorong pertumbuhan positif pada sektor pariwisata di Jambi.