Para pemilih di Eropa lebih khawatir terhadap migrasi yang disebabkan oleh perubahan iklim dibandingkan ancaman yang ditimbulkan oleh Rusia, menurut sebuah survei baru.
Penelitian ini diterbitkan pada hari Senin menjelang pertemuan para pejabat tinggi politik dan pertahanan pada hari Jumat.
Diselenggarakan menjelang Konferensi Keamanan Munich (MSC), laporan ini menemukan bahwa kekhawatiran mengenai migrasi massal akibat perang atau perubahan iklim telah meningkat selama setahun terakhir, melampaui agresi Rusia. Masalah iklim lainnya juga menempati peringkat tinggi dalam Indeks Keamanan MSC.
Di Italia, tiga kekhawatiran terbesar adalah cuaca ekstrem dan kebakaran hutan, perubahan iklim secara umum, dan perusakan habitat alami. Jerman merupakan pihak yang paling mengkhawatirkan mengenai migrasi massal akibat perang atau perubahan iklim , sedangkan Perancis menempatkan risiko ini pada urutan kedua setelah perubahan iklim secara umum.
Dilansir dari euronews.com, Survei tersebut menanyai 12.000 orang di negara-negara G7 serta Brasil , India, Tiongkok, dan Afrika Selatan tentang persepsi mereka terhadap 32 risiko berbeda.
Di luar G7, perubahan iklim masih menjadi isu terbesar. Di semua negara kecuali AS, setidaknya satu dari tiga ancaman lingkungan hidup yang dimasukkan dalam indeks masuk dalam tiga kekhawatiran teratas.
Masyarakat di seluruh dunia terus merasakan kekhawatiran yang besar mengenai ancaman lingkungan.
“Meskipun ada banyak perbedaan dalam persepsi risiko, masyarakat di seluruh dunia masih mempunyai kekhawatiran yang sama mengenai ancaman lingkungan,” kata penulis laporan tersebut.