Aulanews.id – Putri bungsu KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Inaya Wulandari Wahid mengungkap ucapan kritis Gus Dur yang relevan terhadap realitas praktik demokrasi di Indonesia sekarang ini meski telah diungkapkan tahun 1990an silam. “Masyarakat kita dihadapkan seolah-olah hukum sudah tegak, seolah-olah sistem demokrasi berlaku, seolah-olah tindakan konstitusional, seolah ada kebebasan, semuanya lalu menerimanya dengan wajar dan menerimanya seolah-olah normal,” ucap Inaya menirukan ucapan Gus Dur dalam sambutan di Haul ke-14 Gus Dur di Ciganjur Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023) malam.
Padahal, founding fathers telah menempatkan demokrasi adalah sistem untuk rakyat tapi pada kenyataannya demokrasi apakah sudah berjalan atau seolah-olah berjalan? Inaya menganggap demokrasi seringkali terpusat pada pembangunan infrastruktur dan perekonomian, namun hal tersebut seringkali dilakukan dengan mengorbankan kemanusiaan dan menciptakan ketimpangan sosial.
Meskipun berhasil membangun, demokrasi juga telah mempersenjatai negara untuk berhadapan dengan rakyatnya. “Demokrasi sejauh ini telah mempersenjatai negara untuk berhadapan dengan rakyatnya. Maka pantas Gus Dur melihat semua itu seolah-olah demokrasi karena kedaulatan rakyat jauh panggang daripada api,” ungkapnya.
Gus Dur melihat bahwa demokrasi, meskipun mungkin memiliki kegagalan dalam praktiknya, tetap menjadi satu-satunya jalan untuk memulihkan kedaulatan rakyat dari pembungkaman negara terhadap suara rakyat. “Itu sebabnya pada periode 1970, 80-an, 90-an Gus Dur menjajakan gagasannya dari kampung ke kampung, dari kota ke kota dengan berbagai wacana yang menumbuhkan dinamika intelektual,” jelasnya.