Aulanews.id – Berbicara pada penutupan Forum Pengungsi Global, Sekretaris Jenderal PBB mengatakan bahwa perlindungan dan bantuan bagi kelompok paling rentan adalah “kewajiban yang dimiliki bersama oleh seluruh umat manusia”.
Pernyataan tersebut disampaikannya setelah tiga hari melakukan aktivitas intensif yang bertujuan untuk menemukan solusi dan membangun kemitraan, yang menghasilkan janji dari berbagai pemangku kepentingan yang berpotensi menghasilkan “semburan cahaya terang” bagi jutaan pengungsi di seluruh dunia.
Guterres menekankan bahwa sumber daya untuk mendukung pengungsi “berada di bawah tekanan yang sangat besar”, terutama di negara-negara Selatan yang menanggung beban yang sangat besar.
Dia mencatat bahwa hal itu memang terjadi tahun “perpecahan politik yang intens, konflik dan bencana iklim” yang telah mendorong jumlah orang yang mengungsi mencapai rekor tertinggi.
“Dari Sahel hingga Afghanistan, Suriah dan Yaman – hingga Republik Demokratik Kongo, Myanmar dan Somalia – hingga kehancuran total yang kita saksikan di Gaza,” ia menekankan bahwa “mimpi buruk kemanusiaan” telah menciptakan dan memperburuk pengungsian 114 juta orang sepanjang tahun ini. , 36 juta di antaranya adalah pengungsi.
Harapan dan impianGuterres meminta untuk tidak lupa bahwa statistik mewakili orang-orang nyata dengan harapan dan impian yang sah: perempuan dan laki-laki dengan keterampilan dan gagasan, anak-anak dengan rencana dan ambisi.
Ia menggarisbawahi, mereka adalah orang-orang yang mempunyai hak yang sama atas keamanan, pangan, air, tempat tinggal dan martabat.
Dan karena para pengungsi berhak mendapatkan setiap kesempatan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik, perlindungan dan dukungan tidak boleh hanya berupa lotere, atau beban yang tidak proporsional yang dibebankan pada beberapa negara dan komunitas berdasarkan geografi.
“Ini adalah kewajiban yang dimiliki bersama oleh seluruh umat manusia,” ujarnya dalam sambutannya.
Bapak Guterres memuji komitmen yang dibuat oleh para pemangku kepentingan, dengan mengatakan bahwa mereka menghidupkan janji besar Global Compact on Refugees tidak hanya untuk mendukung pengungsi, namun juga untuk mengurangi tekanan terhadap negara tuan rumah dan mengatasi permasalahan sistemik yang menyebabkan banyak orang mengungsi’.
Forum Pengungsi Global menyelesaikan pekerjaannya di pusat Palexpo di Jenewa.
Janji untuk kebaikan bersamaJanji utama yang dibuat antara lain adalah komitmen terhadap pemukiman kembali dan dukungan masyarakat.