Yang Sama Jangan Dibedakan, yang Beda Jangan Disamakan

Aulanews.id – Dalam rangka memperingati bulan Gus Dur, Jaringan GUSDURian bersama UIN Walisongo Semarang menggelar acara “Gus Dur Memorial Lecture” di Gedung KH. Soleh Darat UIN Walisongo Semarang beberapa waktu lalu. Acara ini mengambil tema “Gus Dur dan Kebijakan Adil Gender”.

Lebih dari 150 peserta turut meramaikan kuliah umum ini, di antaranya dari para penggerak GUSDURian se-Semarang, mahasiswa, serta beberapa peserta dari lembaga lintas iman.

Acara Gus Dur Memorial Lecture menghadirkan kuliah umum dari Badriyah Fayumi selaku Ketua Majelis Musyawarah KUPI dan murid Gus Dur, sambutan dari Jay Akhmad selaku Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian, dan keynote speech dari Imam Taufiq selaku tuan rumah dan Rektor UIN Walisongo Semarang.

Acara dimulai dengan menyanyikan Indonesia Raya dan Mars UIN Walisongo, kemudian disambung dengan sambutan oleh Jay Ahmad selaku Koordinator Sekretariat Nasional Jaringan GUSDURian. Ia menyampaikan bahwa kedua narasumber yaitu, Badriyah Fayumi dan Imam Taufiq memiliki kedekatan secara personal dan ide dengan sosok Gus Dur.

Jay juga menyebutkan bahwa Gus Dur Memorial Lecture diselenggarakan untuk memperingati Hari Lahir (Harlah) Gus Dur dan untuk menyebarkan nilai, pemikiran, dan keteladanan Gus Dur.

“Gus Dur Memorial Lecture diadakan bukan sekadar untuk mengagungkan atau membesar-besarkan sosok Gus Dur. Gus Dur sudah punya nama besar tanpa kita mengadakan acara ini. Namun, harapannya adalah kita dapat senantiasa mengenang, mengingat, dan menyebarkan ide serta gagasan yang dibawa oleh mendiang Gus Dur di berbagai isu,” ungkap Jay.

Pada kesempatan selanjutnya, Rektor UIN Walisongo Semarang Imam Taufiq menjelaskan bahwa sebagai tokoh bangsa, Gus Dur bukanlah milik satu kelompok tertentu. Gus Dur adalah milik semua orang, terutama bagi masyarakat yang sadar akan pentingnya rasa kemanusiaan dan sejalan dengan visi UIN Walisongo sebagai kampus kemanusiaan dan peradaban. “Gus Dur itu tidak bisa main klaim milik kelompok tertentu, Gus Dur adalah milik kita semua. Dan hal itu tentu sejalan dengan visi UIN Walisongo Semarang,” ujar Imam.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI Dito Ariotedjo menerima kunjungan Pengurus Besar (PB) Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) di Lantai 10 Graha Kemenpora, Jalan Gerbang Pemuda Nomor 3, Senayan, Jumat...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist