Cekik Nasabah, Ini Liciknya Pinjol Ilegal Kelabui Pemerintah

Aulanews.id – Pemerintah terus menindak pinjaman online (pinjol) ilegal yang mengekang warga Indonesia. Namun, mereka terus mengerahkan berbagai tipu daya agar terus bertahan.

Diketahui pemerintah telah memblokir 5.753 entitas pinjol ilegal yang ditemukan selama periode sejak 2017 hingga September 2023. Pemblokiran ini dilakukan melalui penyaringan keyword seperti ‘dana’ atau ‘uang’ saat proses perizinan Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

“Makanya sekarang ilegal nama itu namanya aneh-aneh, misalnya Kantong Doraemon, dan lain-lain,” ungkap Ketua Umum Asosiasi Fintech Syariah Indonesia (AFSI) Ronald Yusuf Wijaya dalam Konferensi Pers Bulan Fintech Nasional (BFN) 2023, Rabu, (1/11/2023).

CEO Fintech ETHIS tersebut membeberkan, pinjol ilegal yang ditutup cenderung dimiliki entitas yang sama. Bahkan satu orang bisa punya 10-15 platform.

“Untuk apa? kalau misalnya ada konsumen gagal bayar, misalnya pokok udah balik, ada bunga berjalan, tapi tiba-tiba ada Pinjol baru yang nawarin untuk tutup bayar tuntutan pinjol lain. Jadi kayak vampir. Padahal ini orang yang sama. Kasih terus sampai teler baru dilepas,” kata dia.

Terlepas dari pemblokiran tersebut, Ronald mengatakan masyarakat perlu mengambil peran dengan tidak menggunakan pinjol ilegal.

“Kalau perlu kalau saya jadi pemerintah imbau, yuk ramai-ramai ambil pinjaman dari ilegal tapi gak usah bayar. Nanti mereka pasti panik karena mau dirampok ramai-ramai,” jelasnya.

OJK telah memberikan sanksi administrasi kepada 23 perusahaan pinjol atau peer-to-peer lending. Pengenaan ini terdiri dari 21 peringatan sanksi tertulis, satu pembatasan kegiatan usaha (PKU) dan satu pembekuan.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato utama dalam acara APEC CEO Summit di National Grand Theater Peru, pada Kamis, 14 November 2024. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist