Aulanews.id – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendesak penyelesaian perang Palestina-Israel berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem (Timur) sebagai ibu kotanya.
Pidato ini dikatakan pada hari Minggu, tanggal 8 Oktober 2023, pada upacara pembukaan Gereja Ortodoks Suriah Mor Ephrem di Yesilkoy, sisi Eropa dari Istanbul. Ini adalah gereja pertama yang dibangun di era Republik Turki.
Erdogan menegaskan bahwa “Perdamaian abadi di Timur Tengah hanya mungkin terjadi melalui penyelesaian akhir konflik Palestina-Israel,” katanya.
Dia bahkan mengatakan, bahwa Turki siap melakukan perannya untuk menghentikan konflik Israel-Palestina dan mengurangi ketegangan yang meningkat pada hari Sabtu.
Erdogan juga memperingatkan pihak AS untuk tidak turut campur dalam perang Palestina-Israel. untuk pernyataan tersebut KLIK DISINI
“Masalah Palestina merupakan akar permasalahan di kawasan kita. Wilayah kami akan tetap mendambakan perdamaian kecuali tercapai penyelesaian yang adil,” tambahnya sebagaimana dilansir dari Anadolu pada minggu (8/10/2023).
Erdogan juga menekankan bahwa langkah apa pun yang akan meningkatkan ketegangan di kawasan, “menyebabkan lebih banyak pertumpahan darah dan memperparah masalah harus dihindari.”tegasnya.
Turki juga mengintensifkan dan melanjutkan upaya diplomatiknya untuk memulihkan perdamaian, tambahnya.
Kelompok Palestina Hamas melancarkan Operasi Banjir Al-Aqsa, mengatakan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan respons terhadap penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan pemukim. Dikatakan bahwa mereka menembakkan roket dan menangkap banyak warga Israel.