Aulanews.id – Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, memang ada perubahan strategi yang terjadi pada pelaku usaha dalam menjawab tantangan pandemi. Menurutnya teknologi menjadi jawaban untuk menjawab operasional dan penyusunan strategi selama pandemi.
Buku ini mengulas tentang berbagai aspek kewirausahaan selama pandemi, mulai dari wirausaha dan digital marketing, aspek hukum, dan aspek kesehatan,” kata Agus, Minggu (1/8).
Buku itu sendiri membahas lengkap bagaimana seharusnya UMKM bertahan lewat digital marketing, atau pemasaran secara digital.
Dalam penyusunan buku tersebut, Audi sendiri mewawancara beberapa akedemisi sekaligus pelaku bisnis untuk memberikan pandangannya terkait UMKM bertahan selama pandemi.
Seperti alm. Prof. Dr. H. Muladi, S.H. (Pakar Hukum Pidana), alm. Prof. Firmanzah, S.E., M.M., M.Phil., Ph.D. (Guru besar Ekonomi UI, dan Rektor Universitas Paramadina) dan Moh Nurul Rachman, S.T., M.M. (Pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM), Dr. Henny Marlyna, S.H., M.H., ML.I. (Dosen Bidang Hukum Keperdataan Universitas Indonesia).
Kemudian dr. Yushila Meyrina, M.Si., Sp.G.K. (Dokter spesialis gizi), dan Febriana Feramitha, S.H., M.Kn. (pemilik bisnis kuliner dan fashion bernama Zafino) dan Noviarti Adiastuti, S.E. (pemilik bisnis kuliner bernama Gudeg Pawon Eyang Etty).
Secara singkat Audi mengatakan bahwa pandemi memberikan berkah tersembunyi, pasalnya peningkatan digitalisasi begitu pesat. Untuk itu pelaku bisnis harus menjadi oportunitis memanfaatkan keseharian masyarakat yang berubah menjadi lebih digital.
Audi juga mewawancara para pelaku usaha di bidang bisnis kuliner dan fashion. Menurutnya strategi paling ampuh selama pandemi ini adalah platform media sosial untuk dua bidang tersebut.
Dengan pemanfaatkan digital maka kedua usaha tersebut dapat menjangkau konsumen mereka ketika tak bisa beroperasi secara offline. Selain itu penerpan teknik loyalitas dengan memperhatikan apa yang dibutuhkan konsumen selama pandemi, ampuh menumbuhkan omset dan pelanggan.
Meski memang pemanfaatan digital sudah didepan mata, namun Audi memandang memang belum sepenuhnya UMKM memanfaatkan digital dengan efeketif.
Wawancaranya dengan Pejabat dari Kementerian Koperasi dan UKM Moh. Nurul Rachman menemukan bahwa hanya 13 persen UMKM saja yang dengan baik memanfaatkan ekosistem digital. Untuk itu Audi mengharapkan dalam buku-nya mampu membuat pelaku usaha UMKM baik anak muda untuk migrasi ke arah digital, dilansir dari Merdeka.com.