Aulanews.id, Yerusalem – Jerman akan membeli sistem pertahanan rudal canggih milik Israel dengan harga 3,5 miliar dolar AS. Sebelumnya, Israel telah meminta persetujuan Departemen Luar Negeri AS untuk menjual sistem pertahanan rudalnya ke Jerman, karena sistem tersebut dikembangkan bersama Israel dan AS.
Pejabat pertahanan Israel mengatakan, sistem itu akan memperluas kemampuan pertahanan Jerman serta memperkuat hubungan pertahanan antara Israel dan Amerika Serikat. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyebut kesepakatan itu “bersejarah.”
“Tujuh puluh lima tahun yang lalu orang-orang Yahudi ditumbuk menjadi debu di tanah Nazi Jerman. Tujuh puluh lima tahun kemudian, negara Yahudi memberi Jerman alat untuk mempertahankan diri,” ujar Netanyahu.
Penjualan tersebut masih membutuhkan langkah prosedural tambahan oleh Israel dan Jerman, termasuk persetujuan oleh kedua parlemen. Direktur Organisasi Pertahanan Rudal Israel, Moshe Patel mengatakan, komponen sistem rudal akan dikirim sepenuhnya ke Jerman pada 2025, dengan sistem mencapai kemampuan penuh pada 2030.
Jerman meluncurkan European Sky Shield Initiative tahun lalu bersama 17 negara lain, termasuk Inggris Raya dan Swedia, yang merupakan sistem pertahanan udara bersama Eropa setelah invasi Rusia ke Ukraina. Menteri Pertahanan Jerman, Boris Pistorius menyambut baik persetujuan AS yang memungkinkan kesepakatan pembelian sistem pertahanan rudal Israel bergerak maju.
“Rencana pengadaan ini sangat penting bagi kami untuk dapat melindungi Jerman dari serangan rudal balistik di masa depan,” kata Pistorius.
Pistorius menambahkan, proyek tersebut juga merupakan sinyal dari hubungan khusus Jerman-Israel. Mantan direktur program pertahanan rudal Israel, Uzi Rubin mengatakan, Arrow 3 dapat dipindahkan untuk bertindak sebagai perisai rudal balistik jarak jauh untuk negara-negara Eropa lainnya.