Indonesia Ciptakan Alat Bantu Napas Bayi

Aulanews.id – Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) berhasil menciptakan alat bantu napas bayi, yakni Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator. Asfiksia merupakan kondisi bayi tidak mampu bernapas setelah lahir dan berisiko menyebabkan kematian. Di Indonesia, asfiksia ini berkontribusi hingga 22% dari total angka kematian bayi baru lahir. Dengan diciptakannya alat ini, diharapkan kematian bayi baru lahir akibat asfiksia bisa dikurangi.

Menariknya, alat ini diciptakan di dalam negeri karya tim medis Prof. Dr. dr. Rinawati Rohsiswatmo, Sp.A (K) bersama timnya yang bermitra dengan PT. Fyrom International. Inovasi alat bantu napas bayi ini dianggap sebagai karya berharga di bidang kesehatan anak.

Adapun alat bantu napas bayi atau Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator ini bekerja dengan cara mencampur oksigen dengan gas medis atau medical air dalam proporsi yang tepat, sehingga tidak hanya bisa menyelamatkan bayi, tetapi juga aman bagi retina bayi prematur dan membantuk mencegah risiko kebutaan.

“Sejak tahun 2013, inspirasi untuk menciptakan alat bantu napas yang dapat digunakan, baik di lingkungan rumah sakit maupun di luar rumah sakit telah menggerakkan saya. Bersama dengan tim tenaga ahli dari Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), dan Universitas Gadjah Mada (UGM), kami menggandeng mitra industri PT. Fyrom International untuk menghasilkan produk inovasi ini,” ujar Prof. Rinawati.

Proses pengembangan alat ini memakan waktu hampir dua tahun, termasuk uji coba dan pelatihan, hingga akhirnya alat ini bisa digunakan sebagaimana kebutuhan seharusnya.

Selain itu, Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator ini sudah jadi alat bantu napas bayi portable sehingga mudah dibawa ke manapun.

Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitator juga punya keunggulan didesain dengan penggunaan baterai yang mampu bertahan hingga enam jam penggunaan. Tidak hanya itu, alat ini juga berperan sebagai kompresor, yang artinya memungkinkan penggunaannya untuk mengatur pemberian jumlah oksigen dalam rentang 21 hingga 30% saat dicampur dengan oksigen murni.

Berkat inovasi ini, Prof. Rinawati juga meraih penghargaan ASN Inspiratif dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.

Alat bantu nafas Mix Safe Transport Infant Blending Resuscitatr ini juga telah digunakan hampir di seluruh pelosok negeri, dan menjadi alat yang penting untuk dimiliki oleh fasilitas kesehatan di tingkat primer.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist