Aulanews.id – Diduga kuat para mafia BBM bergentayangan di SPBU dalam wilayah hukum Mojokerto. Tak peduli BBM subsidi seperti solar maupun yang bersifat penugasan seperti pertalite, semua dikuasai oknum-oknum mafia BBM.
Praktik yang demikian pun juga terjadi di SPBU 54.613.37 Sampangagung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto. Bahkan, praktik tersebut dilakukan secara terang-terangan menggunakan sepeda motor ataupun mobil.
Pantauan awak media dan tim LP2KP, terlihat antrian pembelian pada dispenser sepeda motor, ada Suzuki Thunder dan Honda Mega Pro, serta Tiger bolak balik melakukan pengisian. Pada dispenser yang lain terlihat pula sebuah mobil Carry terhitung melakukan pengisian sebanyak dua kali.
Melihat kejadian itu, awak media dan LP2KP berusaha melakukan konfirmasi kepada salah satu pengawas SPBU berinisial CHRL. Kemudian yang bersangkutan menghubungi pengawas lainnya dan meminta awak media menunggu. “Tunggu sebentar, Mas. Ini tak panggilkan orang yang biasa mengurusi ini,” kata CHRL.
Berselang beberapa menit kemudian datang pria paruh baya dengan rambut dua warna. Ia bergegas menemui awak media dan LP2KP. Awak media dan LP2KP pun menjelaskan secara detail kronologi kejadian dimaksud. Di luar dugaan, pria tersebut justru marah dan menuduh awak media dan LP2KP mempunyai maksud tertentu.
“Sebetulnya kalau masalah pengangsu ini bukan salah pihak SPBU, Mas. Karena pihak SPBU hanya melayani pembelian dan setiap ada pembelian yang sifatnya memakai jerigen atau sejenisnya tidak kita layani,” terang pria berkacamata itu dengan nada tinggi.
Di sisi lain, menurut kesaksian warga bahwa praktik yang demikian telah cukup lama terjadi di SPBU Pertamina 54.613.37 Kutorejo. Namun, selama ini tidak pernah ada penindakan dari pihak yang berwenang.
“Iya, saya sudah lama tahu kalau sering ada sepeda motor bolak-balik membeli BBM jenis pertalite dengan cara mengisinya full tangki. Sepertinya ini memang dibiarkan dan kelihatannya sudah tertata tapi praktiknya, makanya aman dan tidak terendus pihak berwajib,” terang warga yang tidak ingin disebut namanya.
“Sering banget. Bahkan hampir setiap waktu. Pagi, siang, sore,” imbuhnya. Disebutkan, kendaraan roda dua itu beraksi menguras BBM bersubsidi jenis Pertalite di SPBU. Kemudian ditap atau disedot dimasukkan ke dalam galon plastik berukuran 15 liter. “Tempatnya di sebuah lahan pas di sebelah barat SPBU,” ucapnya.
Dirinya berharap, aparat keamanan yang berwenang dapat menindak para mafia BBM bersubsidi, khususnya mereka membeli BBM dengan jumlah banyak tanpa ada surat izin dari kepala desa maupun dinas terkait.
