Aulanews.id, Semarang – Pelatih Arema FC, Joko Susilo, menyebut pemainnya selalu panik setelah kebobolan. Itu juga terjadi saat Singo Edan, julukan Arema, kalah 0-2 ketika bertandang ke PSIS Semarang dalam lanjutan Liga 1, Rabu (9/8/2023).
“Para pemain kami selalu panik setiap kali kebobolan. Itu salah satu hal yang perlu diperbaiki dari tim kami,” ujar Joko Susilo.
Joko Susilo mengatakan secara taktik pasukannya sudah menutup pergerakan PSIS terbukti klub ibu kota Jawa Tengah itu tidak banyak menciptakan peluang terutama pada satu jam pertama pertandingan di Stadion Jatidiri tersebut.
“Sebenarnya tidak banyak peluang yang diciptakan PSIS Semarang sampai menit 60,” kata pelatih yang akrab dipanggil Gethuk ini.
“Kami akan lihat nanti di rekaman pertandingan, bagaimana gol bisa begitu mudah tercipta,” paparnya.
Sedangkan pelatih PSIS, Gilbert Agius menyebut Arema mampu memperlambat permainan sehingga pertandingan babak pertama bermain dalam tempo rendah.
“Babak kedua kami naikkan tempo. Saya senang dengan hasil kemenangan ini,” katanya.
Ia berharap kemenangan ini bisa menambah percaya diri Septian David Maulana dan kawan-kawan.
Pelatih PSIS, Gilbert Agius, mengusung formasi 4-4-2 dengan menurunkan Septian David Maulana dan Lucao sebagai duet di lini depan. Mereka ditopang dua sayap Paulo Freitas di sisi kanan serta Riyan Ardiansyah di kanan.
Alfeandra Dewangga dan Boubakary Diarra bahu-membahu di jantung lini tengah. Sementara barisan belakang dipercayakan kepada Bayu Fiqri, Wahyu Prasetyo, Gian Zola Nugraha, serta Giovani Numberi. Lini pertahanan ini mengawal kiper Adi Satryo.
Di kubu tim tamu, pelatih Joko Susilo, menurunkan formasi 4-2-3-1, dan mempercayakan posisi ujung tombak tunggal kepada Gustavo. Penyerang asal Brasil ini disokong trio Dedik Setiawan, Muhammad Rafli, dan Dendi Santoso.
Charles dan Jayus Hariono berkolaborasi de depan empat bek yang diisi Mikael Tata, Bagas Nugroho, Ichaka Diarra, Hamdi Sula, serta kiper yang juga putra mantan kiper Chelsea Mark Schwarzer, Julian Schwarzer.
Tampil sebagai tuan rumah, PSSI mengusung pola menyerang sejak awal. Mereka mencatat 65 persen penguasaan bola. Namun kedua tim masing-masing membuat empat tendangan ke arah gawang. PSIS lebih beruntung karena mam[u menciptakan dua gol dari peluang itu.
Setelah kedudukan imbang pada babak pertama, PSIS memasukkan Taisei Marukawa menggantikan Riyan Ardiansyah pada menit ke-58. Pada menit ke-66, pelatih Gilbert Agius juga melakukan dua pergantian dengan menarik Gian Zola Nugraha
dan memasukkan Luthfi Kamal. Giovani Numberi juga digantikan Haykal Alhafiz.