Aulanews.id – Jamaah haji lansia dan risiko tinggi menjadi prioritas layanan petugas haji di sejumlah daerah. Salah satunya di Embarkasi Palembang Sumsel yang menyediakan fast track (jalur cepat) bagi jamaah haji lansia, khususnya bagi mereka yang butuh perhatian dan pendampingan khusus. Inovasi ini tentu sebagai wujud dari tagline ‘Haji Ramah Lansia’.
“Jamaah lansia Sumsel berjumlah 30 persen, dan yang butuh perhatian khusus sebanyak 30-40 orang setiap kloternya, mereka tidak bisa dibiarkan sendiri, tapi harus didorong menggunakan kursi roda atau digendong,” ujar Kepala Bidang Haji Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Selatan Armet Dachil.
“Embarkasi sudah merancang mitigasinya, terlebih prioritas layanan lansia merupakan kebijakan Kementerian Agama pusat dan kita sangat mendukung,” tambah Armet saat ditemui usai penerimaan jamaah haji kloter 6 Debarkasi Palembang yang tiba dari Tanah Suci.
Untuk memberikan kemudahan layanan penerimaan dan keberangkatan jamaah lansia, kata Armet, embarkasi membentuk satuan tugas layanan lansia yang melibatkan instansi lain. Di antaranya, Kementerian Kesehatan dan personil dari Kementerian Agama yang memiliki kemampuan secara fisik, komunikasi, dan emosi yang direkrut untuk melayani jamaah lansia.
“Selain membentuk satuan tugas tersebut, embarkasi Palembang juga membentuk fast track layanan lansia, layanan fast track kita siapkan untuk lansia,” ujarnya.
Menurutnya, jamaah lansia tinggal duduk manis di kursi, seluruh proses kesehatan dan dokumen, pengurusan living cost didahulukan, mereka tidak lama menunggu untuk layanan penerimaan dan kesehatan.
“Jadi, begitu turun dari bis yang membawanya dari daerah asal, jamaah langsung diangkat dan digendong ke kursi roda, dokumen dan kesehatannya langsung diproses, tas, dan bagasinya langsung diurus petugas fast track tersebut,” terangnya.
“Jadi mereka tidak harus menunggu pemeriksaan kesehatan dan dokumen yang lama, bila ada proses pemeriksaan kesehatan yang menyita waktu lama, kita sudah koordinasi dengan petugas kesehatan agar jamaah ini istirahat dahulu,” tambahnya.
Selain itu, Armet menambahkan, saat keberangkatan dimaksimalkan layanannya hingga sampai bandara. “Kita koordinasikan dengan pihak maskapai Saudia Arabia, kita laporkan jumlah jamaah kursi roda, yang butuh layanan khusus sekian,” tandasnya.(Hb)