Aulanews.id – Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Surabaya – Almamater Wartawan Surabaya (Stikosa – AWS) menggelar kelas digital broadcasting journalism dan public relations. Giat tersebut untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa yang ingin belajar tanpa banyak menyita waktu, termasuk mereka yang terkendala jarak.
“Stikosa AWS selalu berupaya menjawab tantangan zaman, termasuk saat berhadapan dengan kebutuhan perkuliahan jarak jauh,” jelas Dr Jokhanan Kristiyono ST MMed Kom, Pjs Ketua Stikosa-AWS, Jumat (5/5/2023).
Disampaikan, program perkuliahan online kampus komunikasi pertama di Jawa Timur ini sekaligus mempertegas pemikiran bahwa pendidikan harusnya tak kenal batas jarak dan waktu.
Jokhanan kemudian menjelaskan, saat ini, Kelas Online Stikosa – AWS menyiapkan Program Studi S1 Ilmu Komunikasi, baik Digital Broadcasting Journalism maupun Digital Public Relations (PR). Keunggulan perkuliahan ini, kata Jokhanan, bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dengan sistem 100 persen online.
“Selain itu materi perkuliahan juga menyodorkan pengaplikasian studi kasus terkini, intensi mentoring, dan koneksi dengan mitra berstandar nasional dan internasional,” jelasnya.
Menanggapi hal ini, Hendro D Laksono, pemerhati teknologi digital Surabaya mengatakan, fokus perkualiahan digital broadcasting journalism sejatinya jadi pilihan yang menarik.
Alumnus Stikosa-AWS yang kini tercatat sebagai penanggung jawab IT di sebuah media online menjelaskan, digital broadcasting journalism adalah jawaban atas kebutuhan teknologi komunikasi yang memang bergerak cepat.
“Digital Broadcasting Journalism mengacu pada penggunaan teknologi digital dan internet untuk menyampaikan konten berita dan informasi kepada khalayak luas melalui berbagai platform media digital, seperti situs web berita, aplikasi berita, media sosial, dan platform siaran langsung atau live streaming,” jelasnya.
Dalam konteks digital broadcasting journalism, jurnalis dapat menggunakan berbagai alat dan teknologi untuk mengumpulkan, menyunting, dan menyebarkan berita. Mereka juga dapat memanfaatkan data dan teknik visualisasi untuk menggambarkan cerita dan memberikan laporan yang lebih komprehensif.
“Selaras dengan model media online terkini, digital broadcasting journalism juga memungkinkan khalayak untuk berpartisipasi dalam proses berita, dengan memberikan opini, masukan, dan bagikan berita dengan teman dan keluarga melalui media sosial,” tambahnya. Dan ini, lanjutnya, memberikan kesempatan bagi jurnalis untuk berinteraksi dengan khalayak secara langsung dan menerima umpan balik dari mereka.