Aulanews.id – Pemilihan jenis makanan saat sahur dan berbuka puasa perlu diperhatikan. Karena, tidak semua makanan yang dikonsumsi baik untuk kelancaran metabolisme tubuh. Ahli Gizi Unair buka-bukaan tips mengoptimalkan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa. Simak yuk!
Dilansir dari detik.com Dosen Departemen Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (Unair) Azizah Ajeng Pratiwi SGz Mgizi mengatakan, meskipun sedang berpuasa, seseorang harus tetap menjaga dan menerapkan pola gizi seimbang sebagaimana anjuran Kemenkes.
Pola gizi seimbang yakni tetap mengonsumsi karbohidrat, protein, lemak, sayur, buah, dan air secara proporsional.
Azizah mengatakan, saat sahur seseorang harus makan dengan porsi secukupnya. Sahur bukan berarti makan dengan porsi lebih banyak agar bisa kenyang lebih lama. Namun, sahur dalam hal ini lebih kepada pemilihan bahan makanan yang tepat.
“Kita bisa memilih makanan dengan indeks glikemik yang rendah. Contohnya, beras merah dan roti gandum. Itu biasa kita sebut dengan makanan berkarbohidrat kompleks. Yang mana itu bisa membuat kenyang lebih lama dan lebih baik untuk tubuh karena tidak meningkatkan kadar gula darah secara cepat,” papar Azizah di Surabaya, Rabu (29/3/2023).
Saat sahur seseorang juga bisa mengonsumsi sayur dan buah serta lauk-pauk dengan protein tinggi. Misalnya ayam dan telur.
Menurut Azizah, konsumsi sayur dan buah bisa memenuhi kebutuhan vitamin dan serat, sedangkan sumber protein yang baik dan cukup bisa menjaga metabolisme pada tubuh saat berpuasa.
Dosen pengampu mata kuliah Metabolisme Gizi Mikro itu menuturkan, saat berbuka puasa, seseorang sebaiknya tidak mengonsumsi makanan secara berlebihan. Biasanya, seseorang bisa kalap untuk makan berlebih karena telah menahan hawa nafsu seharian. Azizah mengimbau sebaiknya hal ini tidak dilakukan.