Aulanews.id, SURABAYA – PT Karangpilang Agung (KPA) melakukan pelepasan ekspor perdana Sawdust Briquette Charcoal (arang briket serbuk kayu) menuju Osaka, Jepang, Rabu (4/1/2023).
Saat memberikan sambutan Hartono selaku direktur utama sempat terharu bagaimana dia mengemban amanah dari orang tuanya yang wanti wanti jangan sampai perusahaan ini di jual dan harus di lanjutkan dan itu di sampaikan di rumah sakit dib saat saat terakhir orang tuanya sebelum meninggal dunia..dan hartono tak mampu menolaknya.
Ekspor perdana tersebut sekaligus menjadi momentum geliat perusahaan setelah hampir satu setengah tahun pabrik vakum beroperasi karena permasalahan manajemen. Total dua kontainer diberangkatkan menuju Osaka dengan nilai per kontainer sebesar Rp275 juta.
Direktur Utama PT Karangpilang Agung Ho Hartono Wibowo mengatakan, ekspor tersebut akan berlanjut ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, UEA, Korea, Taiwan, Turki, Yunani dan negara lainnya.
Ia menargetkan dapat memberangkatkan 30-50 kontainer setiap bulan pada tahun ini dan akan meningkat setiap tahunnya.
“Kalau bulan Januari ini target kita 30 kontainer,” tandasnya di sela pelepasan ekspor.
Ho Hartono Wibowo menambahkan, ekspor tersebut mendapat dukungan permodalan dari PT Bank INA Perdana, Tbk.
Selain mengembalikan eksistensi perusahaan lewat ekspor, suntikan dana total senilai Rp200 miliar secara bertahap tersebut juga digunakan untuk modernisasi peralatan dan pembuatan serbuk sendiri.
“Kita juga akan membuat mesin dari tekanan 3 bar menjadi 6 bar sehingga kita tidak harus menggunakan 100 persen kayu keras,” kata Hartono.
Peralatan lain yang juga akan mengalami pembaruan adalah oven. Alat baru ini dapat memproses pembakaran lebih cepat dari semula 14 hari menjadi hanya 5 hari proses oven arang briket serbuk kayu.
“Dan semua ini adalah penemuan saya,” tandasnya.
Untuk kapasitas produksi, Hartono mengatakan bahwa sebelum vakum mampu mencapai 40 kontainer. Namun, hasil produksi arang briket grade A masih di bawah 50 persen. Berbeda dengan sekarang, produksi arang briket serbuk kayu mampu mencapai 80 persen.