Aulanews Nasional Nahdlatul Ulama itu Khidmahnya untuk Semua Manusia

Nahdlatul Ulama itu Khidmahnya untuk Semua Manusia

Aulanews.id – Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Mustofa Bisri mengungkapkan sejumlah kesaksiannya tentang sosok KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Saat didaulat memberi tausyiah dalam peringatan Haul ke 13 Gus Dur, Gus Mus yang juga merupakan salah satu sahabat Gus Dur itu membeberkan fakta tentang Gus Dur. “Saya tidak memberi tausyiah hanya mendongeng saja. Nanti ambillah dari dongeng itu kalau ada tausyiahnya,” ujar Gus Mus.

“Ini kisah dari pelaku sejarah, saya sendiri pelakunya. Sekjen harus mencatat ini untuk didokumentasikan karena teman saya itu sangat penting,” kata Pimpinan Pondok Pesantren Roudlatut Thalibin, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah itu.

Banyak yang mengatakan bahwa Gus Dur dropt out (DO) dari Universitas Al Azhar. Menurut Gus Mus, pernyataan tersebut tentu salah besar. “Yang benar Gus Dur itu tidak pernah kuliah di Al Azhar,” tukas Kiai kelahiran Rembang itu. Gus Mus mengisahkan awalnya Gus Dur pernah mau ikut-ikutan sahabatnya itu mendaftar di jurusan yang sama dengan Gus Mus di Al Azhar. Tapi setelah tahu mata kuliah yang diambil sama dengan yang diajarkan di pondok pesantren Gus Dur urung melanjutkan. “Buat apa ngentekne wektu (menghabiskan waktu),” tukas  Gus Mus menirukan Gus Dur.

Baca Juga:  Super Tim Dibutuhkan demi Kemajuan Pendidikan NU

Akhirnya Gus Dur mendaftar di Fakultas Adab di Irak. “Jadi kisah saya ini untuk membenarkan yang selama ini simpang siur. Tidak benar Gus Dur DO dari Al Azhar wong tidak pernah kuliah di Al Azhar,” tegasnya.

Setelah lulus dari Irak, lanjut Gus Mus, Gus Dur kemudian terbang ke Belanda. Suatu saat ia berkirim surat sebanyak 12 halaman kepada Gus Mus di Mesir. Intinya Gus Dur mengajak Gus Mus ikut ke Belanda. “Beliau menulis bahwa mendapatkan pekerjaan yang gajinya sangat besar. Pekerjaan ngepel kapal induk. Tak heran jika pulang kerja tubuhnya penuh oli,” ungkap Gus Mus sambil tertawa.

Menurut Gus Mus, Gus Dur juga sudah mencarikannya pekerjaan yang gajinya juga besar namun disesuaikan dengan minat Gus Mus yang kala itu gemar membuat sketsa. Dikisahkannya, Gus Dur berangan-angan, dengan gajinya yang cukup besar ia bisa membeli mobil bekas yang bisa dipakai untuk pulang ke Indonesia melalui darat. “Nanti di sepanjang perjalanan kita bisa bicara banyak tentang NU. Tentang bagaimana NU bisa bermanfat penuh untuk Indonesia,” ujar Gus Mus.

Baca Juga:  Penjualan Meningkat, Ini Upaya PLN Listriki Sektor Bisnis dan Industri Sepanjang Tahun 2023

Bahasa dalam kalimatnya itu, menurut Gus Mus, bagi Gus Dur NU itu bukan tujuan. “Bahkan ternyata Indonesia juga bukan untuk Gus Dur. Tujuannya itu untuk dunia dan kemanusiaan,” imbuhnya.

Berita Terkait

Kapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta RumahKapolri dan Menteri Ara Sepakat Wujudkan 3 Juta Rumah

Menhan Sjafrie Hadiri Jamuan Makan Malam Bersama Delegasi Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (CPLA)

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top