Aulanews Daerah Sumenep Lakukan Eliminasi TBC di Pesantren

Sumenep Lakukan Eliminasi TBC di Pesantren

Aulanews.id – Kabupaten Sumenep saat ini tengah berjuang keras melakukan eliminasi TBC, mengingat jumlah penderita penyakit menular ini di Sumenep cukup tinggi. Kabupaten Sumenep menduduki peringkat kedua terbanyak penderita TBC di Jawa Timur untuk tahun 2022.

Wakil Bupati Sumenep, Hj Dewi Khalifah mengatakan, saat ini cukup banyak ditemukan penderita TBC di usia produktif dengan rentang usia mulai 15-54 tahun. Selain itu, yang dianggap perlu diwaspadai untuk penularan TBC adalah pondok pesantren.

“Di pesantren ini kan anak-anak ngumpul tempatnya. Jadi kalau sampai ada 1 saja yang terkena TBC, penularannya sangat cepat,” katanya.

Karena itu, lanjutnya, Pemkab Sumenep meminta agar di setiap pondok pesantren ada relawan agar bisa mengedukasi para santri di masing-masing pondok tentang TBC.

Baca Juga:  Ansor DKI Evakuasi Kebakaran Kubah Masjid Jakarta Islamic Center


“Perlu edukasi yang ‘massive’ untuk eliminasi TBC di Sumenep. Edukasi ini diminta melibatkan organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan, termasuk juga pondok-pondok pesantren. Harus terus disosialisasikan bahwa TBC bisa disembuhkan,” ujarnya.

Pada Kamis (08/12/2022) digelar Diseminasi hasil program Stop TB partnership Indonesia (STPI) di Pemkab Sumenep. Program STPI tersebut merupakan proyek percontohan yang dilakukan sejak 2019. Se- Indonesia, hanya dua daerah yang menjadi ‘Pilot Project’ yakni Sumenep dan Lombok Barat.

Berdasarkan data STPI, untuk tahun 2022 di Sumenep ditemukan terduga TBC sebanyak 10.841 orang. Setelah melalui pemeriksaan, dari terduga TBC tersebut, ditemukan 1.681 yang positif menderita TBC.

Untuk mengeliminasi penderita TBC, di Sumenep dibentuk desa siaga TBC. Ada lima desa siaga TBC yakni Desa Grujugan, Desa Gapura Barat, Desa Lenteng Timur, Desa Lenteng Barat, dan Desa Kalikatak. Selain itu, juga terdapat lima pondok pesantren (PP),yang mengikuti program ‘Pesantren Siaga TBC’, yakni PP Annuqayah, PP Sumber Payung, PP Nurul Mukhlisin, PP Sabilul Muttaqin, dan PP Nasy’atul Muta’allimin.

Baca Juga:  LAZISNU Salurkan Bantuan Perlengkapan Musim Dingin untuk Warga Gaza

“Untuk edukasi tentang TBC di pesantren, STPI bekerja sama dengan Dinas Kesehatan dan Kemenag Sumenep untuk membangun kesadaran masyarakat pesantren dan meningkatkan komitmen penanggulangan TBC yang berkelanjutan,” terang Dewi Khalifah.

Di 5 pesantren siaga tersebut, dipilih 10 santri yang dilatih menjadi kader TBC pesantren dan agen perubahan pengelolaan Poskestren. Mereka mendapatkan pengetahuan tentang informasi dasar TBC, penemuan kasus TBC, dan melakukan komunikasi edukasi.

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top