Search

Peresmian Digitalisasi Pasar Rakyat Purbalingga

Peresmian Digitalisasi Pasar Rakyat Purbalingga
(ANTARA/ Sella Panduarsa Gareta)

Aulanews.id – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meresmikan program digitalisasi pasar rakyat Purbalingga atau disingkat “Dipasar Bangga” di Pasar Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, bersama Bupati Purbalingga Dyah H Pratiwi.

“Pedagang pasar kita tingkatkan perdagangannya dengan menggunakan pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS),” kata Mendag seusai meninjau Pasar Bukateja, Purbalingga, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022) seperti dikutip dari antaranews.com.

Mendag menyampaikan, perkembangan teknologi digital semakin tidak bisa dihindari, termasuk mekanisme perdagangan di pasar rakyat, di mana transaksi diarahkan secara digital.

Selain itu, Mendag juga mengimbau pedagang pasar untuk memanfaatkan akses digital dalam pemasaran produk yang diperdagangkan.

Zulkifli mencontohkan, saat berkesempatan menghadiri acara penjualan online bersama salah satu e-commerce, perdagangan berlangsung secara maksimal dan menguntungkan.

Baca Juga:  Diduga Prajurit TNI Bunuh Diri Di Jembatan Suramadu

“Saya pernah di satu kesempatan menjual wortel dan minyak goreng hanya 10 menit yang nonton 32.000. Omzetnya tiga kali lebih tinggi, yang datang belanja, yang tidak datang juga belanja secara online,” ujar Mendag.

Karena itu, Mendag ingin para pedagang pasar di Indonesia dapat memanfaatkan kecanggihan akses perdagangan digital tersebut.

“Ini memang kita upgrade pasar-pasar, selain tradisional kita juga mengajak untuk ayo belanja di pasar rakyat, dan bisa melalui digital platform,” tukas Mendag.

Pada kesempatan tersebut Mendag mengapresiasi keberadaan Pasar Bukateja yang memiliki tempat yang bersih dan nyaman.

Selain itu, Pasar Bukateja memiliki satu fasilitas timbangan khusus untuk pembeli dan pedagang yang ingin memastikan berat belanjaan dengan melakukan tera ulang di pasar tersebut.

Aulanews.id – Konferensi tahun ini akan fokus pada “memetakan arah menuju kemakmuran yang berketahanan” dengan menilai kemampuan negara-negara kecil untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan tahun 2030 yang ambisius. Dalam wawancara...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist