Aulanews.id, Surabaya – Wakil Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, Dr H. Moh Ma’ruf Syah, mengatakan, antara Hari Santri dan Hari Sumpah Pemuda, merupakan momentum penting dalam memaknai kebangkitan kaum santri di abad kedua NU.
“Menjelang 100 Tahun Nahdlatul Ulama, perhatian sepenuhnya kami lakukan dengan orientasi ke depan. Momen Hari Santri dijadikan hikmah yang besar guna mengawal bangsa Indonesia yang berperadaban serta keadilan. Nilai-nilai keadilan terus diperjuangkan meskipun langit runtuh,” tutur H. Moh Ma’ruf Syah, yang juga dosen Pascasarjana Universitas Airlangga Surabaya, dalam keterangan Jumat 28 Oktober 2022.
Dalam kaitan itu, PWNU Jatim menjalin hubungan dengan berbagai pihak, baik eksekutif, legislatif dan yudikatif. Dalam rangkaian kunjungan, jajaran PWNU Jawa Timur diterima Ketua Pengadilan Tinggi Surabaya, Zaid Umar Bobsaid, S.H., M.H., bersama jajarannya, membahas serangkaian persoalan kemasyarakatan dan kegiatan Hari Santri 2022.
Sedang jajaran PWNU Jatim dipimpin Ma’ruf Syah, didampingi Wakil Sekretaris PWNU Jatim yang juga Sekretaris Panitia Peringatan 100 Tahun NU, H Robith Fuadi dan Wakil Bendahara H Muh Amin Mujib.
“Kami lakukan, sebagai bagian dari upaya silaturrahmi menjalin komunikasi yang harmonis menyongsong Satu abad Nahdlatul Ulama’ dalam rangka rangkaian kegiatan Santri Culture Night Carnival (SCNC), yang digelar di JX Intenasional Surabyaa, Sabtu 29 Oktober 2022, dalam suasana keakraban,” tutur Ma’ruf Syah, tentang pertemuan berlangsung Kamis kemarin.
Lebih jauh dijelaskan Ma’ruf Syah, dalam kondisi Jawa Timur yang cukup dinamis akhir-akhir ini memerlukan perhatian serius dari berbagai kalangan dan kerja sama semua elemen masyarakat untuk membangun kebersamaan dan tekad agar masyarakat aman dan kondusif.