Aulanews.id – Presiden Jokowi menolak usulan penghapusan daya listrik 450 VA yang awalnya disuarakan Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah. Usulan tersebut memicu polemik berhari-hari sehingga gaya hidup si pengusul yang politikus PDIP asal Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, itu disorot dan diblejeti publik.
Jokowi memastikan tidak akan menghapus kebijakan daya listrik 450 VA untuk keluarga miskin itu pada Selasa kemarin. “Tidak ada, tidak ada penghapusan untuk 450 (VA) tidak ada juga perubahan dari 450 ke 900 (VA), tidak ada. Nggak pernah, nggak pernah bicara seperti itu,” kata Jokowi di Gerbang Tol Gabus, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, dikutip dari Republika.co.id.
Jokowi menegaskan, pemerintah juga masih akan memberikan subsidi listrik bagi pelanggan 450 VA. Ia tak ingin masyarakat resah terkait isu ini. “Nggak ada, ya saya sampaikan tidak ada (penghapusan). Subsidinya untuk 450 (VA) tetap, tidak ada penghapusan 450, tidak ada perubahan dari 450 ke 900 (VA) nggak ada. Jangan sampai yang di bawah resah karena soal itu,” ujarnya.
Menteri ESDM Arifin Tasrif juga sudah menegaskan tak ada penghapusan golongan pelanggan 450 VA. Ia menegaskan tidak ada kesepakatan apa pun antara Kementerian ESDM dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR terkait penghapusan golongan tersebut.
“Kami nggak ada pembahasan mengenai itu. Nggak ada penghapusan pelanggan listrik golongan 450 VA,” ujar Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM, Jumat (16/9/2022) pekan lalu.
Namun, Arifin mengatakan bahwa subsidi harus makin tepat sasaran adalah betul. Menurut dia, penataan subsidi memang sedang dilakukan pemerintah agar subsidi bisa disalurkan ke kelompok yang berhak.