Aulanews Daerah Cak Sapari Tutup Usia, Begini Perjalanan Karir Ludruknya

Cak Sapari Tutup Usia, Begini Perjalanan Karir Ludruknya

Aulanews.id, Surabaya – Dunia seni ludruk berduka. Legenda ludruk Surabaya Cak Sapari meninggal dunia Kamis, (15/9/2022). Kabar meninggalnya Cak Sapari ini disampaikan Instagram Cak Kartolo Channel @cakkartolochannel.

Kaset Ludruk Welut Ndas Ireng

“Innalillahi wa innailaihi roji’un. Telah berpulang ke rahmatullah Bp Sapari Legenda Ludruk Jawa Timur,” tulis @cakkartolochannel dalam unggahan Insta Story-nya.

Cak Sapari menghembuskan napas terakhir pukul 4.30 WIB. Sebelumnya, pelawak yang tergabung dalam Kartolo CS ini sempat dirawat karena menderita penyakit diabetes.

Meski harus menjalani perawatan di rumah sakit, semangat berkesenian Sapari tak pudar. Bahkan, berkali-kali dia naik pentas bersama Kartolo demi melestarikan kesenian Ludruk dan berkali-kali itu itu pula Sapari harus keluar masuk rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Baca Juga:  Ibu di Jakut Jadi Tersangka Kasus Penipuan Minyak Goreng Murah

Pada bulan Juni 2022, sempat digelar Gelaran Ludrukan Charity yang diprakarsai Dewan Ludrukan Surabaya dan Republik Ludruk Indonesia untuk membantu pengobatan Cak Sapari.

Diketahui Kartolo dan Sapari adalah dua orang yang tersisa dari grup Jula-Juli Guyonan Kartolo Cs, selain Tini (istri Kartolo). Semasa hidup, Sapari dan Kartolo adalah partner saat keduanya bersama almarhum Basman merilis puluhan kaset Jula-Juli Guyonon antara 1980 hingga 1990-an.

Perjalanan karier Cak Sapari
Sapari Suhendra lahir pada 5 Juli 1948. Ia memulai kariernya ludruknya sendirian. Hingga ia dipertemukan dengan Kartolo dalam sebuah rekaman Jula-Juli Guyonan di bawah naungan Nirwana Record pada 1980. Kartolo dalam kanal YouTube-nya menceritakan bahwa Cak Sapari diproyeksikan oleh Nelwan S Wongsokadi.
“Ketemu Cak Sapari, Cak Basman yang mengumpulkan ya Cak Nelwan. Dulu kan ikut grup ludruk yang beda-beda, terus dikumpulkan di Nirwana itu,” jelas Kartolo.

Baca Juga:  Pagi Ini,Terjadi 7 Kali Gempa di Salatiga

Rekaman dengan formasi Kartolo, Kastini (istri Kartolo), Sapari, Munawar, Sumilah, dan Cak Yakin ini menuai kesuksesan. Dua rekaman pertama yang berjudul “Peking Wasiat” dan “Welut Ndas Ireng” meledak di pasaran dan terjual sampai 10 ribu kaset. Judul dari rekaman tersebut unik-unik mulai dari Sepur India, Kuro Kandas, Ratu Cacing Anil, dan masih banyak lainnya.
Rekaman itu sendiri berakhir pada 1995, adapun judul terakhirnya Rujak Kikil (1995), total 90 kaset sudah dirilis sejak 1980. Cak Sapari juga pernah tampil di layar kaca bersama Kartolo dalam acara Ludruk Banyolan Kartolo di JTV. Baik Cak Sapari dan Kartolo juga sering pentas off-air bareng. Biasanya Tini istri Kartolo juga ikut dalam pentas tersebut.

Baca Juga:  Kecelakaan Helikopter, Kapolda Jambi dan Rombongan belum Dievakuasi

Berita Terkait

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Memperkuat Keterbukaan Informasi, KI dan Baznas Jatim Jalin Kolaborasi

Terkini

Siaran Langsung

Sosial

Scroll to Top